Kisah Zulfirman Syah, Melukis Sejak Kecil Hingga Hijrah ke Selandia Baru

Kisah Zulfirman Syah, Melukis Sejak Kecil Hingga Hijrah ke Selandia Baru

Zulfirman Syah, korban penembakan brutal di Selandia Baru asal Padang, Sumatra Barat (Foto: Rahmadi)

Langgam.id - Zulfirman Syah, korban penembakan teroris di Mesjid Linwood, Kota Christchurch, Selandia Baru sudah hampir pulih. Keluarga sedang bersiap mengunjunginya di sana.

Sambil menunggu penyelesaian segala proses administrasi jelang berangkat, cerita tentang Zul mengalir dari keluarga. Yuli Erma, salah satu kakak Zul, menceritakannya saat ditemui di rumahnya di Jalan Tanjung Indah, Kelurahan Kampung Lapai, Nanggalo Padang, Selasa, (19/3/2019).

Zulfirman Syah, lahir di Padang pada 15 November 1978. Sejak kecil, menurut Yuli, Zul sudah memperlihatkan minat dan bakat besar pada dunia lukis.

"Waktu masih di taman kanak-kanak, setiap pulang dijemput oleh ayahnya dan di bawa ke sekolah tempat ayahnya mengajar. Di sana Zul selalu melukis dengan kertas yang diberi ayahnya sambil menunggu ayahnya mengajar sebelum pulang ke rumah. Agar tidak mencoret-coret dinding, ayahnya memberi kertas," katanya.

Melukis, juga membuat imajinasi dunia anak-anak mengalir lancar."Pernah suatu hari dia melukis, lalu ayahnya mengajak pulang, saat itu dia menggambar mobil. Lalu Zul bilang ayo pulang pakai mobil yah," kata Yuli.

DarI TK Aisyah, Ulak Karang, Zul kemudian masuk SD Negeri 06 Lapai. Lalu melanjutkan lagi ke SMP Negeri 12 Padang.

Setelah tamat SMP, Zul ditawari keluarga untuk melanjutkan ke SMA. Namun ia tidak mau. Ia memilih SMSR (sekarang SMKN 7 Padang) karena ingin melanjutkan hobi melukisnya.

Izin keluarga membuat ia nyaman sekolah di SMSR Padang dan meraih prestasi saat tamat. "IKIP Padang (sekarang UNP) menerimanya tanpa tes, tapi dia tidak mau jadi guru katanya."

Zul memilih melanjutkan kuliah ke Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dengan beasiswa karena memiliki nilai paling tinggi saat lulus SMSR. "Kami izinkan saja. Silakan karena itu pilihan hidupnya," kata Yuli.

Zul terus menetap di Jogja setelah tamat kuliah. Ia melukis dan aktif di komunitas seni di Jogja. Di kota gudeg juga, Zul bertemu Alta Marie, warga Amerika yang kemudian jadi isterinya.

Pada 2018, Zul memberi kabar ke Padang. Menurut Yuli, Zul dan istrinya memberi tahu akan hijrah ke Selandia Baru karena istrinya mendapatkan tawaran jadi dosen bahasa Inggris disana.

"Waktu dia mau berangkat ke Selandia Baru dia minta izin dan minta didoakan agar sukses. Saya bilang semoga sukses dan jangan lupa keluarga," kata Yuli.

Menurut Yuli, Zul orang yang baik dan peduli kepada keluarga. "Dia kalau ada uang tidak pelit, niatnya juga mau memperbaiki rumah, kalau pulang dia ajak ayahnya pergi jalan jalan dan makan di luar," katanya.

Yuli berharap setelah dikunjungi nanti Zul dapat kembali pulang ke Padang. Keluarga ingin ia dilanjutkan dirawat di Padang. Namun itu semua tergantung kesepakatan dengan istrinya.

Karena bergaul dan berkomunitas banyak kawan yang berasal dari Pesisir Selatan, beberapa media sempat memberitakan, Zul juga berasal dari Pesisir Selatan. "Oh bukan. Sejak lahir dan sampai tamat SMSR, Zul di Padang, kok," katanya. (Rahmadi/HM)

Baca Juga

Selandia Baru Beri Visa Khusus untuk Zulfirman Syah
Selandia Baru Beri Visa Khusus untuk Zulfirman Syah
Kondisi Semakin Baik, Zulfirman Syah Boleh Keluar Rumah Sakit
Kondisi Semakin Baik, Zulfirman Syah Boleh Keluar Rumah Sakit
Kondisi Terkini Korban Teroris di Selandia Baru Asal Padang
Kondisi Terkini Korban Teroris di Selandia Baru Asal Padang
Besok Keluarga Zulfirman Syah Pulang ke Padang
Besok Keluarga Zulfirman Syah Pulang ke Padang
Hari Ini, Keluarga Zulfirman Syah Berangkat ke Selandia Baru
Hari Ini, Keluarga Zulfirman Syah Berangkat ke Selandia Baru
Setelah Keluar RS, Keluarga Ingin Zulfirman Syah Pulang Kampung
Setelah Keluar RS, Keluarga Ingin Zulfirman Syah Pulang Kampung