Kerahkan Helikopter, 11 Nelayan Pessel yang Hilang Belum Ditemukan

11 Nelayan Pesisir Selatan yang Hilang

Ilustrasi (Foto: Pixabay)

Langgam.id - Proses pencarian hari kelima terhadap 11 nelayan asal Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatra Barat (Sumbar) yang hilang, hingga kini belum membuahkan hasil, untuk pencarian korban, helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dikerahkan.

11 korban tersebut merupakan para nelayan yang diduga hilang karena kapal yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan, Rabu (29/1/2020) kemarin. Rinciannya, kecelakaan pertama dialami Kapal Motor (KM) Kasih Ibu dengan Anak Buah Kapal (ABK) sebanyak 14 orang.

13 ABK KM Kasih Ibu selamat, sementara satu orang atas nama Si Al hilang.

Lalu, kecelakaan kedua dialami KM Mitra Utama yang membawa sepuluh ABK, semua ABK tersebut hilang, hingga saat ini masih dilakukan pencarian.

Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Padang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar serta TNI dan tim lainnya telah melakukan penyisiran untuk mencari korban. Bahkan tim penyelam juga dilibatkan, namun para korban masih belum ditemukan.

"Upaya kami dari awal sampai sekarang, mulai dari hari pertama dinyatakan hilang sampai hari kelima, kami sudah maksimal melakukan pencarian. (Tapi) sampai hari ini masih nihil," ujar Asnedi, Kepala Basarnas Kelas A Padang kepada Langgam.id, Minggu (2/2/2020) sore.

Menurut Asnedi, operasi pencarian setidaknya melibatkan lima unit kapal yang dimiliki tim gabungan. Selain itu, tim Basarnas dari Provinsi Bengkulu juga ikut terlibat.

"Ada dua kapal dari Bengkulu, kemudian kapal dari Dinas Perikanan KM Tengiri dan juga KRI serta kapal kami melakukan pencarian. Penyelaman juga, tambah lagi mengunakan helikopter. Tapi memang belum membuahkan hasil," jelasnya.

Dikatakannya, ia tidak mengetahui persis kronologi dalam peristiwa tersebut. Informasinya, kecelakaan kapal dan hilangnya para ABK didapat dari para korban yang selamat.

"Kronologi sebenarnya kami tidak mengetahui dan tidak jelas. Kami hanya medapat laporan kalau ada ABK yang hilang dari ABK yang selamat," ungkapnya.

Hasil pencarian kelima, tim penyelam hanya menemukan bangkai KM Kasih Ibu. Namun, untuk satu ABK yang hilang belum ditemukan. Begitupun untuk KM Mitra Utama beserta 10 ABK, juga belum diketahui keberadaannya.

"Yang itu (KM Mitra Utama) engga ketemu, kami tidak tahu titik awal kapal ini hilang. Cuman kami memprediksi berdasrkan keterangan dari ABK KM Kasih Ibu yang selamat," jelasnya.

Asnedi mengungkapkan, sesuai standar operasional prosedur operasi pencarian korban akan berlangsung selama sepekan. Apabila masa pencarian berakhir dan korban belum ditemukan, akan kembali dirapatkan.

"Lihat situasi nanti, apakah nanti (operasi pencarian) diperpanjang. Biasanya kalau sudah berakhir kami pemantauan saja lagi. Kalau ada tanda-tanda, baru kami siap untuk operasi pencarian kembali," tuturnya.

Sementara, pencarian hai keenam, katanya, akan dilanjutkan dengan memperluas wilayah pencarian. "Apakah besok masih mengunakan helikopter, kami belum tahu. Helikopter ini atas permintaan wakil gubernur dan masyarakat setempat, kebetulan ada helikopter BNPB standby di Padang," katanya. (Irwanda/ZE)

Baca Juga

Badai Hantam 2 Kapal Bagan di Air Bangis, 18 Nelayan Dievakuasi dari Laut
Badai Hantam 2 Kapal Bagan di Air Bangis, 18 Nelayan Dievakuasi dari Laut
Cuaca Buruk, Nelayan Diminta Waspada Saat Hendak Melaut
Cuaca Buruk, Nelayan Diminta Waspada Saat Hendak Melaut
Kapal Nelayan Tenggelam di Muaro Sasak, 1 Orang Meninggal
Kapal Nelayan Tenggelam di Muaro Sasak, 1 Orang Meninggal
21 Kecelakaan Kapal Terjadi di Perairan Mentawai Sepanjang 2020
21 Kecelakaan Kapal Terjadi di Perairan Mentawai Sepanjang 2020
Kapal Karam di Padang
Operasi Pencarian 3 Korban Kapal Karam di Padang Dihentikan Sementara
Proses pemeriksaan sampel DNA keluarga 3 korban hilang kapal karam di Padang. (Foto: Dok.Polda Sumbar)
Polda Sumbar Ambil Sampel DNA Keluarga 3 Korban Hilang Kapal Karam