Kepala Labor Unand Sebut Sumbar Berhasil Putus Penularan Corona

Kepala Labor Unand

Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand Andani Eka Putra memperlihatkan alat dalam pemeriksaan spesimen corona (Foto: Irwanda/Langgam.id)

Langgam.id - Meningkatnya temuan kasus coronavirus disease (covid-19) di Sumatra Barat (Sumbar) bukan berarti penanganan pencegahan gagal. Sebab, dari sekian kasus warga yang terkonfirmasi positif, mayoritas berstatus orang tanpa gejala (OTG).

Ratusan sampel spesimen diduga covid-19 yang diperiksa setiap harinya bukan suatu hal mengkhawatirkan. Sebab, Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang menjadi laboratorium terbanyak dalam pemeriksaan sampel corona di Indonesia.

Baca juga: Laboratorium Unand Terbanyak Periksa Sampel Corona di Indonesia

Menurut Kepala Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Unand Padang, Andani Eka Putra, banyaknya sampel yang diperiksa menunjukkan upaya tracing yang dilakukan pemerintah setempat berhasil.

"Jadi, kalau kita memeriksa sampel banyak tidak masalah, itu menggambarkan upaya case spending bagus dan berhasil. Upaya penemuan kasus kita berhasil, pemutusan penularan kita berhasil," kata Andani dihubungi langgam.id, Jumat (5/6/2020).

Bahkan, kata Andani, hasil positif ratusan sampel yang diperiksa perharinya juga tergolong rendah berasal dari pasien dalam pengawasan (PDP). Hal ini berbeda dengan daerah lainnya yang kebanyakan berasal dari PDP.

"Masalah keluar dari 10 besar Sumbar di Indonesia tidak penting. Pola pasiennya berbeda. Pasien yang kita periksa OTG semuanya. Sementara di pusat tidak seperti itu polanya, mereka itu banyak pasien yang dirawat terdapat positif," jelasnya.

Andani mengungkapkan banyaknya OTG yang ditemukan positif artinya sumber penularan dapat diketahui, ini menggambarkan penanganan cukup bagus. Meskipun hingga ribuan OTG positif didapatkan tidak akan jadi masalah.

"Kalau kita menemukan ribuan OTG tidak masalah. Bahwa dilakukan Sumbar memutus penularan. Sementara di pusat tidak itu, banyak di rumah sakit, berbeda ceritanya. Apakah kasus ini mengkhawatirkan atau tidak kita belum bisa pastikan, tapi paling tidak hasilnya sejauh ini cukup menggembirakan karena kasus PDP tidak terlalu banyak," ujarnya.

Sampai saat ini, dari sekian kasus yang ditemukan untuk persentase PDP positif hanya 25 persen. Selebihnya, berasal dari OTG. "Untuk hari ini saja ada empat kasus dari PDP, biasanya bisa dikatakan tidak ada," tuturnya.

Seperti diketahui, terhitung Jumat (5/6/2020), kasus warga Sumbar terkonfirmasi positif berjumlah 607 orang. Angka itu sudah termasuk total yang dinyatakan meninggal dan sembuh. (Irwanda/ICA)

Baca Juga

Permasalahan baru yang menimpa umat Islam yakni terkait daftar nama-nama ustadz kondang yang terdaftar dalam jaringan radikalisme.
Pergeseran Nilai Muhammadiyah Sumbar dalam Politik?
Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Sumbar, Bayu Aryadhi mengungkapkan bahwa konflik yang terjadi
BP2MI: Tidak Ada Pekerja Migran Indonesia dari Sumbar di Zona Konflik
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan Setengah Ton Ganja di Kabupaten Pasaman 
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan Setengah Ton Ganja di Kabupaten Pasaman 
Ahmad Hafidz
Nagari Creative Hub: Penggerak Ekonomi Masyarakat
Sebanyak 14 anggota DPR RI dan 4 anggota DPD RI terpilih asal Sumatra Barat untuk periode 2024-2029 telah dilantik pada 1 Oktober 2024
Harta Kekayaan Anggota DPR dan DPD Asal Sumbar: Mulyadi Terkaya, Cerint Iralloza Terendah
Menteri BUMN Erick Thohir telah menyetujui pengalihan lahan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk pengembangan RSUP M Djamil Kota Padang.
Flyover Sitinjau Lauik Segera Dibangun, Andre: Pemenang Lelang Diumumkan 7 Oktober 2024