Kawa Daun Tanah Datar Jadi Minuman Tradisional Populer di Indonesia

Kawa Daun Tanah Datar Jadi Minuman Tradisional Populer di Indonesia

Seorang pengunjung kafe tengah menyeruput kawa daun. (Foto: Rahmadi)

Langgam.id - Minuman kawa daun asal Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar), terpilih menjadi minuman tradisional populer kedua di Indonesia.

Penghargaan itu diberikan dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2019 Menteri Pariwisata di Jakarta yang diterima langsung Wakil Bupati Tanah Datar, Zuldafri Darma.

Ihwal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Tanah Datar, Abdul Hakim. Ia mengatakan penghargaan kawa daun sebagai minuman tradisional populer diumumkan pada Jumat (22/11/2019) kemarin.

"Iya, kawa daun menjadi nomor dua terpopuler di Indonesia. Penghargaan diterima langsung oleh Pak wakil bupati," kata Abdul dihubungi langgam.id, Selasa (26/11/2019).

Abdul mengungkapkan, dengan terpilihnya kawa daun sebagai minuman tradisional populer tentunya akan berdampak terhadap sektor pariwisata di Kabupaten Tanah Datar. Serta, menjadikan kawa daun lebih dikenal seantero nusantara.

"Tentunya berdampak, kawa daun lebih dikenal dan orang (di luar Sumbar) akan lebih ingin tahu. Kami dari Pemerintah Kabupaten juga terus melakukan promosi kawa daun di setiap event," katanya.

Memang kawa daun pabrikan belum ada di Kabupaten Tanah Datar, namun industri rumahannya cukup menjamur. Bahkan telah mendistribusikan ke beberapa daerah lain di Sumbar.

"Ada juga yang telah diproduksi seperti teh celup," jelasnya.

Abdul mengungkapkan, minuman kawa daun yang cukup terkenal di Kabupaten Tanah Datar berada di Nagari Koto Tuo tepatnya di kaki lereng Gunung Marapi. Setelah itu, baru menyebar di beberapa daerah lain.

"Namun tentunya kawa daun khas Tanah Datar sangat berbeda dengan daerah lain. Salah satunya terdapat pada aroma kawa daun, karena daunnya sangat pilihan," ungkapnya.

Beberapa kawa daun yang ada di Sumbar tak sedikit mengambil bahan produksi berasal dari Kabupaten Tanah Datar. Hal inilah menjadikan kawa daun Luhak Nan Tigo tersebut cukup dikenal masyarakat dan terpilih menjadi minuman tradisional populer di Indonesia.

Kawa daun merupakan minuman serupa dengan kopi. Namun bedanya kawa daun bukan berasal dari biji kopi, melainkan dari daun kopi yang telah dikeringkan lalu dilakukan menyangrai.

Minuman ini telah ada sejak dahulunya pada zaman kolonial Belanda menjajah Indonesia. Menurut Abdul, pada masa penjajahan masyarakat tidak dapat menikmati kopi karena bijinya diekspor ke negara Belanda.

"Jadi kami kembali mengingatkan pada masa lampau bahwa kita memiliki potensi di zaman Belanda untuk kopi. Sedangkan rakyat kita tidak bisa minum kopi sehingga minum kopi dari daun. Dari sinilah mulanya muncul minuman tradisional kawah daun," tuturnya.

Penyajian kawa daun tidak dinikmati dengan gelas atau mangkok, namun melainkan dengan tempurung kelapa yang telah dibelah. Kawa daun dapat dinikmati dengan gula merah atau gula biasa dengan ditemani beberapa cemilan. (Irwanda/RC)

Baca Juga

Festival Kuliner Multi Etnis, Kenali Keberagaman Lewat Makanan
Festival Kuliner Multi Etnis, Kenali Keberagaman Lewat Makanan
Sumbar cukup dikenal sebagai daerah di Indonesia yang memiliki makanan yang enak dan menggugah selera. Seperti nasi padang dengan beragam
4 Minuman Khas Sumbar yang Patut Dicoba Saat ke Ranah Minang
Penutur Kuliner
Penutur Kuliner
Mengawal Rumah Makan Padang
Mengawal Rumah Makan Padang
Restoran Padang dan Tradisi Makan Nasi
Restoran Padang dan Tradisi Makan Nasi
Pasar Seni Payakumbuh: Supardi Ajak Kembangkan Konsep Ketahanan Pangan Minangkabau
Pasar Seni Payakumbuh: Supardi Ajak Kembangkan Konsep Ketahanan Pangan Minangkabau