Langgam.id - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah mengingatkan para Tenaga Kesehatan (Nakes) di daerah yang ia pimpin untuk mencegah dan menghindari Pneumonia pada anak.
Hal itu disampaikan saat menghadiri peringatakan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 dan Haru Pneumonia Sedunia, Minggu (13/11/2022).
Dikatakan Mahyeldi, Pneumonia merupakan penyebab kematian pertama pada bayi dan balita di Indonesia. Untuk itu, peringatan HKN ini, juga sebagai momentum untuk kembali mengingatkan upaya pencegahan dan menghindari penumonia pada anak.
"PR kita untuk kesehatan ini sangat banyak. Salah satunya Penumonia yang telah renggut nyawa 2,5 juta jiwa di tahun 2019, dan setiap tahun terus meningkat. Angka ini lebih besar dari Covid-19," ujar Mahyeldi dikutip dari situs resmi milik Pemprov Sumbar, Senin (14/11/2022).
Bahkan, disebutkan Mahyeldi, setiap menit dua anak meninggal di dunia akibat Pneumonia. "Ini kerja berat, kita harus berikan perhatian pada kesehatan anak. Anak adalah calon pemimpin bangsa. Biasakan pola hidup sehat di rumah tangga, jangan lagi merokok di depan anak atau di rumah," ungkapnya.
Lalu, Mahyeldi juga mengajak masyarakat berpartisipasi laangsung untuk menhindari dan mencegah Pneumonia pada anak.
"Dalam penanggulangan kematian penumonia pada anak serta berbagai penyakit lainnya, Pemerintah Provinsi Sumbar melalui Dinas Kesehatan juga terus meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan pada balita," ucapnya.
Minta 123 Ribu Nakes di Sumbar Lebih Aplikatif Soal Germas, Tak Hanya Sekadar Seremonial
Saat ini, lanjut Mahyeldi, Sumbar telah mencanangkan Puskesmas Prima di setiap nagari dan desa. Melalui Puskesmas Prima terintegrasi, akan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di nagari, dan akan mempercepat penurunan stunting hingga deteksi dini penumonia dan penyakit lainnya.
"Kesehatan faktor penting. Tak mungkin akan menghadirkan bangsa yang berkualitas jika tak serius mengurus kesehatan. Karena itu butuh dukungan banyak pihak, terutama dukungan anggaran dari legislatif dan termasuk juga optimalisasi dana desa bisa digunakan untuk peningkatan kesehatan anak-anak di nagari," tegasnya.
Jadi, sebut Mahyeldi, Dinas Kesehatan Sumbar harus terus secara berkesinambungan menggiatkan Germas. Tidak hanya seremonial semata, namun harus aplikatif dalam keseharian. Khususnya, melalui potensi 123 ribu lebih tenaga kesehatan yang ada.
Kemudian, masing-masing nakes diminta menyampaikan pesan germas pada satu orang setiap harinya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Lila Yanwar menyebutkan, salah satu tujuan kegiatan silaturahmi dan temu ramah insan kesehatan kali ini, dalam rangka konsolidasi, mengingat banyaknya berbagai persoalan kesehatan, khususnya dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan publik.
Baca juga: Dikepung Kabut Asap, Penderita Pneumonia di Sumbar Meningkat
"Kegiatan ini dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-58. Lebih dari itu, banyak PR kesehatan di nasional hingga daerah. Butuh dukungan banyak pihak. Karena itu, kami terus mengimbau, walau pandemi sudah lewat, tapi tetaplah menerapkan pola hidup sehat," katanya.
—