Langgam.id - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatra Barat (Sumbar) Irjen Pol Teddy Minahasa mengatakan Covid-19 tidak hanya berdampak terhadap masalah kesehatan. Berbagai masalah lain timbul dalam mengatasi pandemi.
Teddy mengungkapkan, masalah lain yang muncul itu seperti soal ekonomi, sosial hingga pendidikan. Maka itu, perlunya kebersamaan untuk saling berempati.
"Masalah kesehatan merambah ke masalah ekonomi. Dan masalah ekonomi juga tidak selalu sendiri," katanya saat membuka vaksinasi warga yang diinisiasi Akpol 1997 Polda Sumbar di Convention Hall UPI Padang, Senin (20/9/2021).
Baca juga: Kata Polisi Soal Tindakan untuk Pelanggar Prokes dalam Operasi Patuh Singgalang
Dalam masalah ekonomi, kata Teddy, tentunya beriringan dengan masalah sosial. Contoh nyata, misalanya di bidang industri.
"Dengan adanya berbagai kebijakan yang membatasi dinamika kegiatan masyarakat sehari-hari, akhirnya pabrik mengeluarkan kebijakan untuk pengurangan tenaga kerja," jelasnya.
"Ini sudah berdampak pada adanya atau timbulnya pengangguran. Belum lagi masalah sosial dan lainya. Seperti tahun 2020 PSBB dilakukan pemerintah, sekarang istilahnya PPKM. Ini menimbulkan masalah sosial tentunya kita bersama-sama harus berempati," sambungnya.
Menurutnya, dalam situasi pandemi ini tidak boleh antipati terhadap situasi yang terjadi di sekeliling. Tapi jika hal-hal seperti ini tidak segera diatasi bersama, maka recovery semakin lama sehingga memerlukan pengeluaran lebih besar.
"Oleh karena itu, saya sangat mengucapkan syukur kegiatan yang digelar alumni Akpol 97 Wira Pratama dengan memberikan bantuan sosial kepada masyarakat," tuturnya.
Sementara itu, Koordinator Alumni Akpol 1997, Kombes Pol Sahat Hasibuan menyebutkan, kegiatan vaksinasi dan pembagian bantuan sosial ini serentak dilakukan di 34 Polda dan di tiga negara. Di antaranya adalah di Malaysia, Turki dan Saudi Arabia.
"Dalam kegiatan bertemakan bersatu bangkit dari pandemi ini ditargetkan seribu warga. Sedangkan total pemberian bantuan sosial sebanyak 500 bingkisan untuk masyarakat nelayan, buruh, UMKM dan difabel," singkatnya.