Langgam.id - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumatra Barat (Sumbar) Adib Fikri menjelaskan pada DPRD provinsi sejumlah cerita di balik penyiapan situs Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online. Selain soal anggaran, ia memaparkan proses pembuatan situs pendaftaran siswa SMA dan SMK yang sempat bermasalah tersebut. Adib menyampaikan hal itu dalam rapat bersama anggota Komisi V DPRD Sumbar, Senin (6/7/2020).
Menurut Adib, tidak ada anggaran khusus Disdik Sumbar untuk PPDB online. "Tidak ada anggaran di Disdik Sumbar, boleh di cek. Keputusan itu beranjak dari pengalaman kita pada tahun sebelumnya," kata Adib di Kantor DPRD Sumbar.
Ia menjelaskan, kalaupun Disdik Sumbar menganggarkan PPDB maka tidak bisa dibayarkan, sebab tugas Disdik tidak membuat aplikasi. Tugas membuat aplikasi adalah Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo). Disdik harus bekerjasama dengan Diskominfo untuk membuat aplikasi dalam sektor pendidikan.
Pihaknya pernah mengirim surat ke Diskominfo soal aplikasi. Namun, saat itu Diskominfo menyatakan tidak sanggup untuk mengerjakan aplikasi tersebut. Sebab sumber daya yang sangat terbatas. Selain itu, Disdik juga pernah dijanjikan Pusdatin aplikasi akan dibuat. Tetapi informasi terakhir Pusdatin hanya bisa membuat alikasi untuk pendaftaran tingkat SD dan SMP. "Makanya kita jauh-jauh hari mempersiapkan, bagaimana kita bisa menyiapkan, kita harus melaksanakan PPDB," katanya.
Akhirnya Disdik memberdayakan tenaga dari SMK berdasarkan rapat dengan para kepala sekolah. Akhirnya ditunjuk sejumlah tenaga ahli komputer dan jaringan dari SMK 4 Payakumbuh dan SMK 8 Padang untuk mengerjakan aplikasi PPDB. "Kita punya SMK yang bisa dan hebat, walaupun sekolah kita begitu, tapi teman-teman kita ini punya prestasi di tingkat nasional," katanya.
Ia mengaku tidak melakukan gambling dengan sekolah tersebut, tetapi hal ini memberdayakan tenaga ahli sendiri. Kemudian bekerjasama dengan tim IT dari Universitas Negeri Padang (UNP) yang selama ini juga sudah terjalin MOU. "Kita memberdayakan sumberdaya yang ada, sayang saja ini belum berhasil, tapi ini kan tidak gagal total, kita terus melakukan penyempurnaan," katanya.
Ia mengatakan untuk pelaksanaan tahun berikutnya, Disdik akan meminta kembali kepada Diskominfo. Kemudian bekerjasama dan menganggarkan untuk pembuatan aplikasi dan segala kebutuhannya. Termasuk sumberdaya manusianya. "Kita nanti akan surati Diskominfo, kita tidak mau resiko lagi, tidak ada lagi nanti alasan, bukan cuman PPDB termasuk belajar secara daring, nanti akan dicoba dianggarkan," katanya.
Selain itu menurutnya Diskominfo saat ini juga memiliki kesulitan dan banyak kegiatan kegiatan. Selanjutnya akan disiapkan jauh-jauh hari sekitar satu tahun sebelum PPDB dilaksanakan.
Baca Juga: DPRD Sumbar Minta PPDB Online SMA Diperpanjang 2 Hari Lagi
Menurutnya memberdayakan tenaga milik sendiri adalah bentuk kepercayaan pemerintah terhadap sumberdayanya sendiri. Bahkan tenaga dari SMK tersebut yang meminta dan semangat untuk melaksanakan PPDB. Disdik pun cukup memberikan anggaran untuk makan dan minum mereka.
"Saya sampai menitik air mata, ini adalah semangat SMK, mereka sendiri yang minta, biar kami coba pak, mereka juga sudah presentasikan beberapa kali, mohon maaf ini, kalau tidak bagaimana kita tutup saja SMK ini? Bagaimana dunia akan percaya mereka kalau kita sendiri tidak percaya pada mereka?" katanya.
Apalagi saat ini tim PPDB masih terus bekerja untuk memyempurnakan aplikasi. Adapun hacker dan kesulitan merupakan hal biasa dalam teknologi. Dengan kesalahan kesalahan itu dapat ditemukan penyebabnya dan melakukan penyempurnaan.
Baca Juga: Disdik Sumbar Perpanjang PPDB Online SMA Hingga 9 Juli
Ia mengatakan terkait kekurangan selama ini, termasuk hacker itu adalah hal biasa. Selain itu kesulitan juga karena masyarakat tidak tertib saat menginput data. Selain itu banyak masyarakat yang abai terhadap data kependudukan yang juga menyulitkan pendataan. "Kami akan coba yang terbaik, sekarang yang mendaftar juga sudah lebih 70 persen," ujarnya. (Rahmadi/SS)