Januari-Agustus, 3.442 Warga Sumbar Sembuh dari Tuberkolosis

Januari-Agustus, 3.442 Warga Sumbar Sembuh dari Tuberkolosis

Kepala Dinkes Sumbar Merry Yuliesday (ist)

Langgam.id - Sepanjang Januari hingga 16 Agustus 2019, sebanyak 3.442 penderita Tuberkulosis (TB) diklaim sembuh dari penyakitnya. Hal itu dinyatakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatra Barat (Sumbar) Merry Yuliesday.

Dari catatan Dinkes Sumbar, penderita penyakit TB di Sumbar mencapai 4.665 orang. Namun, baru 3.442 orang yang berhasil diobati hingga sembuh. Setidaknya, keberhasilan penyembuhan tersebut mencapai 70 persen dari 90 persen target yang dicanangkan Dinkes tersebut.

Mery Yuliesday menyebutkan, penderita TB yang berhasil sembuh itu tersebar di 19 kabupaten dan kota. Paling banyak diobati dan sembuh berada di Padang.

“Gejala TB itu mulai dari batuk berdahak selama dua minggu ditambah dengan beberapa gejala lain. Seperti sesak nafas, lemah, lesu, nafsu makan menurun, berat badan menurun dan nyeri dada. Kemudian malam-malam juga berkeringat, orang tidak kepanasan, penderita ini kepanasan,” kata Merry saat dihubungi langgam.id, Jumat (30/8/2019).

Dia mengatakan, cukup sulit mengobati TB secara tuntas. Sebab, banyak penderita yang tidak disiplin. Padahal, seorang penderita bisa mendapatkan obat di semua Puskesmas dengan gratis.

Penderita TB harus menjalani perawatan selama 6 hingga 9 bulan. Namun, banyak yang berhenti di tengah jalan karena sudah sembuh. Padahal pengobatannya belum tuntas.

“Jika terputus sebelum sampai 6 bulan, pengobatan harus kembali diulang dari awal,” katanya.

“Orang yang terkena TB ini juga tidak mau pakai masker. Nah, virusnya menyebar ke orang lain lewat udara. Penderita TB ini harus minum obat teratur selama 6 bulan, tidak boleh putus,” sambung Merry.

Selain itu, kata Merry, masyarakat kadang menganggap TB hanya penyakit batuk biasa. “Kita ingin, media ikut mensosialisasikan soal TB ini, sehingga masyarakat mengetahui apa itu TB,” bebernya.

Menurut Merry, cara mencegah TB adalah dengan meningkatkan konsumsi gizi. Sebab, gizi meningkatkan daya tahan tubuh. “Di mana saja dan di udara juga banyak virus. Kita tidak tahu siapa yang kena TB. Kalau gizinya baik, tentu daya tahan dan kekebalan tubuhnya akan baik,” ujarnya.

Rincian daerah dan jumlah kasus TB yang berhasil sembuh sejak Januari hingga 16 Agustus 2019:

  1. Padang 780 kasus
  2. Agam 354 kasus
  3. Dharmasraya 143 kasus
  4. Mentawai 74 kasus
  5. Bukittinggi 251 kasus
  6. Padang Panjang 70 kasus
  7. Pariaman 70 kasus
  8. Payakumbuh 37 kasus
  9. Sawahlunto 29 kasus
  10. Kota Solok 72 kasus
  11. Limapuluh Kota 113 kasus
  12. Padang Pariaman 249 kasus
  13. Pasaman 81 kasus
  14. Pasaman Barat 334 kasus
  15. Pesisir Selatan 356 kasus
  16. Sijunjung 122 kasus
  17. Kabupaten Solok 68 kasus
  18. Solok Selatan 79 kasus
  19. Tanah Datar 160 kasus

(Rahmadi/RC)

Baca Juga

Sebanyak 2.122 kasus tuberculosis (TBC) ditemukan di Kota Padang hingga Juni 2024. Hal itu diungkapkan Pj Sekda Padang, Yosefriawan saat
2.122 Kasus TBC Ditemukan di Padang hingga Juni 2024, Terbanyak di Koto Tangah
Langgam.id - Polda dan Dinkes Sumbar mengimbau agar apotek-apotek yang ada di daerah itu tidak menjual lagi obat sirop untuk anak-anak.
Polda dan Dinkes Sumbar Imbau Apotek Tak Jual Lagi Obat Sirop
dinkes-sumbar-catat-22-kasus-anak-gagal-ginjal-akut-misterius-12-meninggal-dunia
Dinkes Sumbar Catat 22 Kasus Anak Gagal Ginjal Akut Misterius, 12 Meninggal Dunia
Kasus Campak Naik di Sumbar, Masyarakat Diimbau Ikut Imunisasi
Kasus Campak Naik di Sumbar, Masyarakat Diimbau Ikut Imunisasi
KPU Sumbar menunjuk RSUP Dr M Djamil Padang dan Rumah Sakit Universitas Andalas sebagai pusat pemeriksaan kesehatan bagi calon kepala
Sikapi Temuan Hepatitis di Sumbar, RSUP M Djamil Jadi Rujukan Pasien Gejala Berat
Dinkes: Temuan Hepatitis Misterius di Sumbar Biasanya Menyerang Anak 0-16 Tahun
Dinkes: Temuan Hepatitis Misterius di Sumbar Biasanya Menyerang Anak 0-16 Tahun