Langgam.id - Memasuki H-5 Idul Fitri 1440 Hijriyah, arus lalu lintas jalur sejumlah ruas jalan nasional menuju Sumatra Barat (Sumbar) mulai kian meningkat. Salah satunya di wilayah Kabupaten Pasaman yang menjadi jalur pemudik dari arah Sumatra Utara (Sumut) terpantau ramai lancar.
Mengantisipasi kemacetan dan memberikan rasa aman kepada pemudik, Polres Pasaman setidaknya telah menyiapkan dua pos pengaman dan satu pos pelayanan di sepanjang jalan nasional.
Tak hanya itu, Polres Pasaman bekerja sama dengan Dinas Perhubungan setempat juga menyiagakan bengkel di sepanjang jalan. Sedikitnya, terdapat lima bengkel yang akan standby selama 24 jam. Hal itu diyakini akan memudahkan pemudik yang kendaraannya bermasalah dalam perjalanan.
“Kami standby-kan lima bengkel saat arus mudik. Sebab bengkel ini cukup susah dicari. Kami bantu pemudik dengan siagakan bengkel," kata Kapolres Pasaman AKBP Hasanuddin saat dihubungi langgam.id, Jumat (31/5/2019).
Mekanismenya, lanjut Hasanuddin, kendaraan pemudik bermasalah di jalan nantinya bisa menghubungi pihak kepolisian yang siaga di Mapolres maupun di pos pengaman. Jika laporan sudah diterima, pihaknya akan menghubungi lima bengkel yang telah disiagakan tersebut.
"Kami siapkan nanti bengkel di Jalan wilayah Bonjol satu bengkel, Rimbo Panti satu bengkel, dan sepanjang jalan di jalur lintas nasional di Pasaman yang dilewati pemudik. Kalau nanti ada laporan atau kami menemukan kendaraan pemudik bermasalah di jalan, kami hubungi bengkel itu," ujarnya.
Untuk rest area, AKBP Hasanuddin mengatakan, pos pengaman dan pelayanan yang didirikan juga dapat digunakan pemudik sebagai tempat beristirahat. Sebab, setiap pos memiliki area yang cukup beristirahat.
"Kantor Polsek-polsek dan Koramil juga dapat digunakan bagi pemudik untuk beristirahat nantinya," ucap AKBP Hasanuddin.
Kapolres mengimbau bagi pemudik yang datang dari arah Sumut menuju Sumbar maupun sebaliknya dapat tetap mematuhi aturan lalu lintas. Sertaa menjaga keselamatan dalam berkendara dan memanfaatkan lokasi-lokasi yang telah disiapkan sebagai tempat peristirahatan.
"Kalau pemudik capek jangan dipaksakan, silakan untuk beristirahat. Manfaatkan pos-pos yang telah kami sediakan. Kalau ada masalah silakan minta bantuan dan informasi kepada petugas," pungkasnya.
Dalam pengamanan arus mudik dan balik lebaran di Kabupaten Pasaman, setidaknya terdapat 170 personel gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, dan instansi lainnya. Tim gabungan itu disiagakan dalam Operasi Ketupat Singgalang yang dimulai sejak 29 Mei hingga 10 Juni 2019. (Irwanda/RC)