Ikuti Edaran Pusat, Sumbar Terapkan Biaya Tes PCR Rp300 Ribu

Langgam.id-tes PCR

Ilustrasi. [foto: canva.com]

Langgam.id - Pemprov Sumbar mengikuti aturan terbaru pemerintah pusat dalam menetapkan biaya tes covid-19 Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), yaitu sebesar Rp300 ribu.

Diketahui, pemerintah pusat menurunkan lagi tarif tertinggi tes PCR sebesar Rp275 ribu bagi wilayah pulau Jawa dan Bali. Sementara di luar Jawa dan Bali sebesar Rp300 ribu.

Penurunan harga tes berlaku per hari ini, Kamis, 27 Oktober 2021. Sebelumnya, tarif tertinggi tes PCR sudah ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebesar Rp495 ribu (Jawa Bali) dan Rp525 ribu (luar Jawa Bali) yang berlaku sejak 17 Agustus 2021.

"Sama saja aturannya, kita ikuti sesuai edaran dari pusat. Hari ini sudah mulai menerapkannya di laboratorium kesehatan kita dengan biaya Rp300 ribu," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar Arry Yuswandi, menanggapi kebijakan terbaru soal PCR, Kamis (28/10/2021).

Dia menjelaskan, untuk pengawasan di lapangan dilakukan oleh masing-masing pemerintah daerah. Hal ini disebabkan karena tempat pemeriksaan tes PCR merupakan kewenangan Dinas Kesehatan masing-masing kabupaten kota.

"Soal pengawasan ini sebenarnya PPNS, ada juga Satpol PP dan lainnya. Kalau kita Dinas Kesehatan tidak melakukan pengawasan secara langsung, tetapi lebih kepada standar kualitas pemeriksaanya," katanya.

Ia menambahkan, tes PCR dapat dilakukan di laboratorium resmi. Seperti Laboratorium Kesehatan Dinkes Sumbar, Laboratorium Universitas Andalas (Unand), Semen Padang Hospital (SPH), RST TNI AD Gantiang, RS Bhayangkari Polda Sumbar dan lainnya.

Ada Sanksi

Menurutnya, kalau ada ditemukan yang melanggar seperti menerapkan biaya di atas Rp300 ribu, maka bisa saja diberikan sanksi sesuai aturan yang dibuat oleh pemerintah pusat.

Ia menegaskan bahwa kalau lebih dari harga yang ditetapkan, maka itu bisa tergolong pungutan liar (pungli).

"Nanti kita sesuaikan soal sanksi, sebab dalam edaran yang diberikan tidak mengatur sampai ke bentuk sanksinya," katanya.

Menurutnya, kalau ada terjadi pungutan harga lebih dari ketentuan masyarakat bisa melapor ke Dinas Kesehatan masing-masing daerah.

Baca juga: Gubernur Sumbar Nilai Aturan Penerbangan Pakai PCR Merepotkan

Nanti bisa ditindaklanjuti seperti melapor di SPAN Lapor yang dikelola oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Terkait pengaruh harga yang ditekan menurutnya berpengaruh terhadap operasional medis. Namun bagaimanapun itu harus diikuti karena saat harga ditekan berarti kekurangannya disubsidi oleh pemerintah.

"Bagaimanapun itu tetap diikuti, sekarang sudah disubsidi itu. Kita berharap mudah-mudahan harga bahan bakunya bisa berkurang nantinya," ujarnya.

Baca Juga

Satreskrim Polresta Padang menangkap lima orang dalam kasus tawuran yang menyebabkan salah seorang pelajar meninggal dunia
Tawuran Maut di Padang, Polisi Tangkap Lima Orang, Empat di Antaranya Putus Sekolah
Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Tandikek-Singgalang di Nagari Pandai Sikek, Tanah Datar, menuai penolakan
Rencana Pembangunan PLTP di Pandai Sikek Tuai Penolakan
Tangkapan layar Wakil Bupati Padang Pariaman di Nagari Kapalo Hilalang
Warga Usir Wakil Bupati Padang Pariaman di Kapalo Hilalang: Konflik Lahan yang Tak Kunjung Usai
BPBD Kabupaten Agam membagikan air bersih untuk 200 kk yang terdampak kekeringan di Nagari Biaro Gadang, Kecamatan Ampek Angkek.
Kekeringan Melanda Sejumlah Daerah Sumbar, BMKG: Akibat Kemarau Panjang
Penyerang Semen Padang FC, Ronaldo Kwateh saat sesi latihan. Foto: @ronaldokwateh7
Starting XI Semen Padang FC Lawan PSBS Biak, Menanti Debut Ronaldo
HUT ke-24, Partai Demokrat Sumbar Teguhkan Komitmen Berjuang Bersama Rakyat
HUT ke-24, Partai Demokrat Sumbar Teguhkan Komitmen Berjuang Bersama Rakyat