Iktikaf di Rumah atau Masjid, Mana yang Lebih Baik?

iktikaf masjid, tahfiz alquran

Alquranul Karim. (Sumber: Pixabay.com)

Langgam.id - Memasuki 10 hari terakhir Ramadan selalu identik dengan pelaksanaan iktikaf. Terlebih Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk mencari malam lailatul qadar di 10 hari terakhir di bulan Ramadan.

Namun, situasi yang terjadi seperti saat ini menuntut umat Muslim harus berpikir dua kali untuk melaksanakan iktikaf di masjid. Lantas, mana yang lebih baik antara pelaksanaan iktikaf di masjid atau di rumah saja?

Dilansir dari website islam.nu.or.id, sejatinya iktikaf lebih baik dilaksanakan di masjid karena iktikaf itu sendiri memiliki arti berdiam diri di masjid. Pendapat ini didasarkan pada dalil firman Allah SWT di dalam Al Quran: "Sedang kamu beriktikaf di dalam masjid." (Surat Al Baqarah ayat ke 187).

Namun, apabila terjadi sesuatu hal yang mengancam keselamatan umat Muslim seperti pandemi Covid-19 saat ini, iktikaf lebih baik dilakukan di rumah. Iktikaf di rumah dapat dilakukan di ruangan mushala atau kalau rumahnya kecil maka buat mihrab (sejadah yang selalu tergelar di lantai.

Baca juga: 3 Macam Sabar yang Harus Diterapkan di Bulan Ramdan

Bermunajat dapat dilakukan di rumah dengan menghidupkan malam-malam terakhir di bulan Ramadan dengan salat malam (tahajud). Hadis riwayat Aisyah dalam Musnad Ahmad menyebutkan: "Salatlah kalian di rumah kalian. Jangan jadikan rumah kalian seperti kuburan."

Tata cara dan waktu pelaksanaan Iktikaf di rumah
Tata cara melakukan Itikaf di rumah dapat dilakukan dengan beberapa hal. Pertama, sebaiknya mengucapkan niat: Nawaitu al-i'tikafa fi hadza al-makani lillahi ta'ala. kedua yakni bangun pada jam 1 dini hari dan lakukan salat malam, misalnya salat tahajud, salat taubat, dan salat hajat.

Sebelum melakukan salat malam dan itikaf, diwajibkan untuk mensucikan diri dengan berwudu. Kemudian, puncak iktikaf terjadi di jam 2-3 dini hari yang dilakukan dengan bermunajat, berzikir, dan membaca Alquran.

Adapun waktu pelaksanaannya adalah pada saat malam ke 21 Ramadan atau malam sepuluh terakhir. Kalau tidak sempat, maka boleh dilakukan di setiap malam ganjil, 21, 23, 25, 27 dan 29.(*/Ela)

Baca Juga

Gempa Magnitudo 4,5 Dekat Bukittinggi Kagetkan Warga Jelang Sahur
Gempa Magnitudo 4,5 Dekat Bukittinggi Kagetkan Warga Jelang Sahur
bubua putiah
Menikmati Semangkuk Bubua Putiah yang Lembut Saat Berbuka Puasa
Berikut Bacaan Doa Setelah Salat Idul Fitri yang Bisa Diamalkan
Berikut Bacaan Doa Setelah Salat Idul Fitri yang Bisa Diamalkan
ramadan sumbar
Bacaan Doa Ziarah Kubur dan Tata Caranya
Lirik dan Makna Lagu "Tangih di Hari Rayo"
Lirik dan Makna Lagu "Tangih di Hari Rayo"
Tata Cara dan Niat Mandi Sebelum Salat Idul Fitri
Tata Cara dan Niat Mandi Sebelum Salat Idul Fitri