Langgam.id - Sejumlah wilayah di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berdurasi panjang. Hujan terjadi sejak Minggu (24/7/2022) pagi, hingga Senin (25/7/2022) siang.
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun BMKG Minangkabau Padang Pariaman Yudha Nugraha menjelaskan, dilihat berdasarkan penyebabnya, terdapat pola tekanan rendah di Samudera Hindia sejak Minggu (24/7/2022).
Pengaruhnya mengubah pola angin di wilayah Sumbar, yang menimbulkan adanya daerah pertemuan angin atau konvergensi sebagai penyebab meningkatnya uap air dan daerah-daerah pertumbuhan awan hujan dengan skala luas dan durasi yang lama.
"Analisa kami, pola ini masih dapat terjadi hingga esok hari. Potensi hujan mulai dari dini hari hingga sore hari masih dapat terjadi di pesisir barat Sumbar serta bagian tengah Bukit Barisan," katanya, Senin (25/7/2022).
Wilayah Sumbar juga telah memasuki musim kemarau sejak bulan Juli ini. Terkait dengan musim kemarau, menurut Yudha, ada sebagian persepsi di tengah masyarakat, bahwa musim kemarau sama sekali tidak menimbulkan hujan, padahal belum tentu begitu.
Sebab definisi musim kemarau adalah curah hujan selama satu bulan berada di bawah 150mm/bulan tanpa memperhitungkan jumlah hari terjadinya hujan. Dengan demikian, masih dimungkinkan satu atau dua hari kondisi hujan dengan intensitas tinggi.
"Namun bisa jadi di hari lainnya cuaca cenderung cerah atau cerah berawan dengan durasi yang panjang," kata dia.
Ditambah lagi, untuk wilayah Sumbar, terutama di wilayah pesisir barat merupakan daerah yang tidak memiliki musim hujan dan kemarau yang begitu jelas. Hujan dengan kategori tinggi maupun ekstrem tetap berpotensi terjadi setiap bulannya.
Untuk itu, dia mengingatkan masyarakat tetap waspada, hujan dengan durasi lama juga menjadi salah satu pemicu longsor dan banjir. Sedangkan untuk saat ini hujan dapat berpotensi menimbulkan longsoran-longsoran kecil.
Baca Juga: BMKG Prediksi Wilayah Timur Sumbar Mulai Memasuki Musim Kemarau
"Sebab durasi hujan cukup lama namun intensitasnya masih dalam kategori sedang, dimana yang perlu diwaspadai terutama daerah di Bungus Teluk Kabung, Sitinjau Lauik, Malalak, dan daerah Maninjau," tuturnya.
—