Hasil Survei, Tim 2 Provinsi Usulkan Jalur Dharmasraya-Riau Jadi Feeder Tol Baru

Hasil Survei, Tim 2 Provinsi Usulkan Jalur Dharmasraya-Riau Jadi Feeder Tol Baru

Jalur antara Dharmasraya dan Indragiri Hulu, Riau. (Foto: PUPR Dharmasraya)

Langgam.id - Tim pemerintah pusat dan daerah dari dua provinsi telah melakukan survei awal soal usulan jalan langsung dari Dharmasraya, Sumatra Barat (Sumbar) ke Indragiri Hulu, Riau pada Selasa (13/10/2020). Hasilnya, tim merekomendasikan lebih memungkinkan membangun feeder tol di jalur tersebut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Dharmasraya Junaedi Yunus mengatakan, tim yang turun dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN), dinas pekerjaan umum dari Pemerintah Provinsi Riau, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuantan Singingi, Riau dan Pemkab Dharmasraya, Sumbar.

Menurutnya, jalan antara Dharmasraya-Rengat sepanjang 116 km yang ada saat ini statusnya adalah jalan kabupaten dan jalan provinsi. "Untuk meningkatkan status jalan menjadi jalan nasional agak sulit karena dana APBN terbatas. Sehingga bisa memakan waktu lama pelaksanaan peningkatan konstruksi jalan," katanya, Sabtu (17/10/2020.

Karena itu, tim mengusulkan agar jalur tersebut langsung menjadi feeder tol, atau tol penghubung ke Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) di Riau. "Pintu tol langsung di Dharmasraya dan sampai ke Rengat berupa jalan tol," tuturnya.
.
Baca Juga: Dharmasraya-Rengat Berpotensi Jadi Tol Kedua Sumbar Selain Padang-Pekanbaru

Dalam laporan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahahan Rakyat (PUPR), menurutnya, tim merekomendasikan rute/trase baru dan perlu pembebasan tanah. Pembiayaan untuk jalur ini akan lebih memungkinkan tidak menggunakan APBN. Tetapi melalui masuk dalam proyek investasi JTTS.
.
Baca Juga: Beda Jalur Dharmasraya-Rengat yang Diusulkan Jadi Tol dengan Padang-Pekanbaru

Junaedi mengatakan, lahan yang akan dibebaskan, bukan perkampungan atau lahan pertanian, tetapi perkebunan. "Sebagian besar lokasi adalah perkebunan korporasi dengan status tanah Hutan Produksi Konversi (HPK). Data titik titik rute lokasi hasil survey akan disiapkan laporannya," tuturnya.

Kementerian PUPR, menurutnya, meminta Dharmasraya/Sumbar dan Riau membuat pra fisibility study secara terintegrasi. Hal ini sebagai dasar teknis untuk pengusulan ke kementerian PUPR.

Surat pengusulan feeder tol ini, sebelumnya, juga sudah disampaikan ke Menteri PUPR oleh bupati dharmasraya. "Dalam laporannya, balai jalan selanjutnya akan menindak lanjuti sesuai disposisi pimpinan di Kementerian PUPR terkait langkah koordinasi lanjutan yang diperlukan," kata Junaedi.
.
Baca Juga: Pemkab Sebut Akses Tol Trans Sumatra ke Dharmasraya Untungkan 3 Provinsi, Ini Alasannya

Sebelumnya, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyatakan ikut mendukung wacana adanya pintu tol dari Dharmasraya. “Setuju itu, kalau dipenuhi pemerintah pusat, kita setuju. Pemprov mendukung, kalau butuh surat kita akan surati, tetapi itu semua tergantung dari pusat,” ujarnya kepada wartawan di Padang, Rabu (30/9/2020).
.
Baca Juga: Gubernur Sumbar Ikut Dukung Adanya Pintu Tol dari Dharmasraya

Junaedi mengatakan, jalur itu akan melalui dua kabupaten di Riau, yakni Kuantan Singingi dan Indragiri Hulu. Dharmasraya berbatas langsung dengan Kuantan Singingi, Riau. Trase jalan yang telah ada saat ini dari batas Dharmasraya melewati wilayah Kuantan Singingi sekitar 7 kilometer dan sebagian besar akan melewati Kabupaten Indragiri Hulu.

Ia mengatakan, titik yang dituju adalah Belilas, tak jauh dari Rengat, wilayah Kabupaten Indragiri Hulu. Dari Dharmasraya, trase jalan yang sudah ada saat ini menuju Belilas, Kabupaten Indragiri Hulu adalah sepanjang 116 kilometer. "Saya telah pernah melewati jalur ini beberapa tahun lalu. Saat itu, masih ada yang jalur tanah. Sekarang sudah beraspal," tuturnya.

Sebelumnya, Kepala BPJN III Bambang Pardede mengatakan menteri juga telah meminta agar membuat akses jalan yang menghubungkan Jembatan Pulai, Dharmasraya ke jalan tol Padang-Pekanbaru. Pihaknya langsung menindaklanjuti hal tersebut dengan menentukan trase atau sumbu jalan baru.

Baca Juga: BPJN Segera Tentukan Sumbu Jalan dari Dharmasraya ke Tol Trans Sumatra
.
“Saya sudah tugaskan perencana kami untuk mencari trase ke salah satu pintu tol yang saat ini juga masih rencana pengembangan jalan tol, kalau secara fisik belum mulai,” katanya Rabu (30/9/2020).

Baca Juga: Bupati Dharmasraya Minta Akses Pintu Tol Trans Sumatra
.
Sebelum cuti untuk kampanye Pilkada, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengusulkan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono agar menyetujui jalan akses dari Dharmasraya ke tol trans Sumatra di Riau.

Baca Juga: Menteri PUPR Setuju, Dharmasraya Tindak Lanjuti Rencana Jalan ke Tol Trans Sumatra
.
Hal tersebut ditanggapi positif oleh Menteri PUPR. Menteri Basuki kemudian meminta Balai Jalan untuk mencek dan memprogramkan secara bertahap. Survei yang dilakukan pada pekan ini, menurut Junaedi, adalah kelanjutan dari lampu hijau dari menteri  "Artinya, kan sudah seizin dari menteri," ujarnya. (HM/Rahmadi/SS)

 

Baca Juga

Dharmasraya Gelar FGD Pembinaan Statistik Sektoral 2024 Targetkan Peningkatan Nilai IPS
Dharmasraya Gelar FGD Pembinaan Statistik Sektoral 2024 Targetkan Peningkatan Nilai IPS
Pasar rakyat berkonsep modern akan segera hadir di Kabupaten Dharmasraya. Pelaksanaan groundbreaking proyek pembangunan Pasar Dharmasraya
Gandeng PT Adhi Perkasa Gedung, Pasar Rakyat Dharmasraya Dibangun di Lahan 5 Ha
Ibunda Bupati Dharmasraya Meninggal Dunia
Ibunda Bupati Dharmasraya Meninggal Dunia
Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan
Kinerja Pemerintah Kabupaten Dharmasraya Terbaik di Sumbar, Nomor 9 di Indonesia
Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Stok gula pasir di Bulog Sumbar kosong, sementara stok beras capai 7.000 ton.
Bulog Gelar Bazar 2 Hari Disela HUT Dharmasraya
Forkopimda Dharmasraya Tinjau Lokasi Banjir dan Longsor di Taratak Tinggi
Forkopimda Dharmasraya Tinjau Lokasi Banjir dan Longsor di Taratak Tinggi