Harimau Sumatra Ciuniang Nurantih Dilepasliarkan Pakai Helikopter

Langgam.id - Harimau sumatra (panthera trigis sumatrae) yang diberi nama Ciuniang Nurantih dilepasliarkan menggunakan helikopter dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Hewan langka itu dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Minggu (28/2/2021).

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK Wiratno mengatakan, harimau tersebut berumur sekitar 2,5 tahun dan terlibat konflik dengan manusia di Jorong Surantih, Nagari Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman Sumbar pada 13 Juli 2020.

"Ciuniang Nurantih sebelumnya dirawat di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra Dharmasraya (PRHSD)," katanya.

Ia menjelaskan, Ciuniang Nurantih sudah menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisinya secara fisik maupun psikis. Pemerintah bersama para pihak lainnya terus berupaya mencegah dan menanggulangi konflik yang terjadi antara manusia dan satwa liar.

Menurutnya, ketika konflik terjadi, sering satwa liar menjadi korban sehingga diperlukan kesadaran masyarakat yang berada di sekitar habitat harimau. Apabila daerahnya merupakan area rawan konflik, maka segera laporkan ke BKSDA terdekat agar mendapatkan arahan terkait upaya mitigasi dan penanganan konflik satwa liar.

Ia mengucapkan, terima kasih kepada Yayasan ARSARI Djojohadikusumo atas kerja sama yang baik dalam melakukan perawatan terhadap Ciuniang Nurantih hingga saat ini telah dilepasliarkan.

“Kami berharap harimau yang telah dilepasliarkan nantinya dapat beradaptasi secara baik di habitat alaminya sehingga kelestarian populasinya tetap terjaga di masa yang akan datang," harapnya.

Sementara itu, Plt Kepala Balai KSDA Sumatra Barat Lugi Hartanto menuturkan, sejak diselamatkan dari lokasi konflik, kondisi kesehatan dan perilaku Ciuniang Nurantih terus dipantau bersama tim PR-HSD ARSARI.

"Kegiatan pelepasliaran satwa dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada dengan menerapkan prinsip kehati-hatian agar tidak menimbulkan dampak negatif baik pada satwa, habitat serta masyarakat sekitar," ujarnya.

Balai Besar TNKS menyambut baik upaya pelepasliaran Ciuniang Nurantih kembali ke alam dengan melakukan survei lokasi di beberapa titik yang telah direkomendasikan.

Baca juga: Jejak Harimau Ditemukan di Pasaman, BKSDA Ajarkan Warga Cara Mengusirnya

Pelaksana Tugas Kepala Balai Besar TNKS Pratono Puroso menjelaskan pihaknya telah membentuk tim untuk melakukan ground check kelayakan lokasi release bersama BKSDA Sumbar dan menyatakan bahwa kawasan TNKS memenuhi kriteria sebagai lokasi pelepasliaran harimau sumatra.

"Tugas penting yang perlu dilakukan adalah pemantauan dan monitoring pasca pelepasliaran untuk memastikan Ciuniang aman dan nyaman di rumah barunya," katanya.

Kemudian, Direktur Eksekutif YAD Catrini Pratihari Kubontubuh mengatakan, pelepasliaran kali ini mendapat dukungan dari Kementerian Pertahanan RI berupa bantuan Helikopter Super Puma NAS 332 untuk translokasi Ciuniang dari site PR-HSD ARSARI sampai lokasi lepas liar.

“Penggunaan helikopter ini bukan hanya untuk mempersingkat waktu perjalanan saja. Namun, untuk memastikan bahwa lokasi pelepasliaran harimau sumatra tersebut terjamin keamanannya bagi satwanya dan tidak terjangkau oleh manusia," ujarnya.

Kata dia, GPS Collar juga telah dipasangkan oleh tim PR-HSD ARSARI bersama dengan Balai KSDA Sumbar dan mitra SINTAS (Save Indonesian Nature and Threatened Species).

“GPS Collar ini dimaksudkan untuk memantau pergerakan dari Ciuniang, sebagai antisipasi apabila ia terpantau mendekati pemukiman," ujarnya

Satwa liar yang dilindungi jenis harimau sumatra masuk termasuk daftar merah satwa terancam punah dengan status kritis (Critically endangered).

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat, Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS), Yayasan ARSARI Djojohadikusumo dan Yayasan Sintas Indonesia bersama-sama melakukan pelepasliaran harimau sumatra berjenis kelamin betina. (Rahmadi/yki)

Baca Juga

Tim gabungan BKSDA Sumbar, Balai Gakkum LHK Wilayah Sumatra dan Ditreskrismsus Polda Sumbar mengamankan satu orang pelaku perdagangan bagian
Tim Gabungan Amankan Pelaku Perdagangan Sisik Trenggiling di Pasaman
Harimau sumatra yang masuk kandang jebak di Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, diberi nama Puti Malabin. Dikutip dari akun Instagram,
Harimau Sumatra yang Masuk Kandang Jebak di Pasaman Diberi Nama Puti Malabin
BKSDA Sumbar memerintah tim WRU melakukan verifikasi dan penanganan di Kecamatan Tigo Nagari, Kabupatan Pasaman usai instansi tersebut
Harimau Sumatra Masuk Kandang Jebak di Tigo Nagari Pasaman, Begini Kronologinya
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat menutup pendakian di empat gunung yang ada di Sumbar pada libur Natal dan Tahun Baru 2023.
BKSDA Tutup Pendakian pada Empat Gunung di Sumatra Barat
Tim WRU SKW I BKSDA Sumbar melakukan kegiatan penanganan konflik harimau sumatra di Jorong Terantang Tunggang, Nagari Binjai, Kecamatan Tigo
Harimau Sumatra Muncul di Ladang Sawit Warga Tigo Nagari Pasaman
Seekor satwa trenggiling ditemukan di halaman Pondok Pesantren Haji Miskin di Pandai Sikek, Kabupatan Tanah Datar pada Jumat (15/9/2023)
Ditemukan di Sebuah Ponpes di Tanah Datar, Trenggiling Dilepasliarkan di Palupuh