Langgam.id - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mengajukan pembangunan flyover di kawasan Lembah Anai guna mengantisipasi potensi kerusakan jalan akibat bencana banjir dan longsor di masa mendatang.
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengajukan pembangunan flyover di Lembah Anai untuk menggantikan jalan yang amblas akibat banjir bandang yang menerjang kawasan tersebut pada Jumat (11/5/2024) lalu.
"Untuk di Lembah Anai, kita usulkan pembangunan flyover ke Presiden," katanya, dalam keterangan resmi, Rabu (22/5/2024).
Jalur Lembah Anai yang menjadi jalan utama Padang-Bukittinggi putus akibat bencana banjir bandang beberapa waktu lalu. Perbaikan darurat jalur itu diperkirakan memakan waktu sekitar dua bulan, agar bisa dilalui kendaraan umum.
Namun, untuk jangka panjang perlu dicarikan alternatif jalan yang lebih baik guna mengantisipasi kemungkinan longsor lagi. Salah satunya, adalah dengan pembangunan flyover yang menggantikan jalan lama.
Selain flyover Lembah Anai, Mahyeldi juga mengajukan sejumlah pembangunan kepada Presiden, di antaranya pembangunan sabo dam di Gunung Marapi untuk mengantisipasi banjir lahar dingin, sebagaimana sistem serupa sukses diterapkan di Gunung Merapi Jogja yang memiliki 250 unit sabodam dan Gunung Agung Bali yang memiliki 90 unit sabodam.
Lalu, gubernur memohonkan rekonstruksi infrastruktur yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota, dengan menggunakan anggaran dari pemerintah pusat.
Selanjutnya, percepatan pembangunan Jalur Tol Padang-Pekanbaru seksi Padang-Sicincin-Bukittinggi-Lima Puluh Kota, yang akan sangat bermanfaat sebagai jalur alternatif utama saat bencana dalam skala besar kembali terjadi.
Serta, percepatan fembangunan fisik flyover Sitinjau Lauik, untuk menggantikan fungsi jalan nasional Sitinjau Lauik yang sangat curam, rawan kecelakaan, dan rawan longsor.
Adapun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan ke Sumbar kali ini, memerintahkan agar pembangunan sabodam di kawasan Gunung Marapi segera dimulai tahun ini. Pembangunan sabodam sendiri merupakan satu dari lima permohonan yang diajukan Gubernur Sumbar kepada Presiden, sebagai bagian dari upaya pemulihan infrastruktur serta upaya antisipasi bencana banjir lahar dingin dan longsor di Sumbar.
“Untuk penanganan banjir lahar dingin sudah dihitung Kementerian PU. Dibutuhkan 56 sabo dam, sementara yang ada baru dua. Sehingga, diperlukan banyak tambahan lagi. Saya perintahkan tahun ini harus dimulai, terutama di tempat-tempat yang penting, ada enam titik yang harus segera dimulai. Saya sudah minta Dirjen terkait di Kementerian PU,” ucap Presiden Jokowi.
Sementara itu secara umum, Presiden menilai penanganan bencana banjir lahar dingin dan longsor di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar sudah baik. Mulai dari upaya evakuasi korban, penanganan terhadap warga yang tinggal di pengungsian, hingga Pembangunan jalan dan jembatan-jembatan darurat, yang sebagian besar telah dilakukan dan akan terus dioptimalkan.
“Terkait penanganan terhadap pengungsi, tadi saya sudah tanya pengungsi di sini, itu sudah baik. Untuk pembangunan jalan dan jembatan, ada satu-dua yang masih dalam proses, dan itu yang akan kita kejar, agar semuanya secepatnya kembali normal,” ucapnya.
Presiden menegaskan, hingga saat ini penanganan atas dampak bencana terus dilakukan secara maksimal. Mulai dari upaya pencarian terhadap korban yang masih terus dilakukan, penyediaan kebutuhan logistik bagi warga yang saat ini masih mencukupi untuk kebutuhan tiga minggu ke depan, hingga menyegerakan penyaluran santunan bagi keluarga korban meninggal dunia.
“Selain itu, rumah yang rusak agar segera diberi bantuan. Setidaknya ada 265 rumah yang rusak, di mana 159 rumah di antaranya rusak berat, dan sudah ada 100-an KK yang siap untuk direlokasi. Bupati dan Gubernur harus segera menyiapkan lahannya jika memang diperlukan relokasi, karena barang untuk pembangunan dari pemerintah pusat itu sudah siap,” kata Presiden menekankan.
Rombongan kunjungan Presiden sendiri tiba di Simpang Bukik Batabuah pada pukul 10.17 WIB setelah melakukan perjalanan darat dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menuju Kabupaten Agam via jalur alternatif Malalak. Turut serta mendampingi Presiden Jokowi, Ibu Negara Iriana Joko Widodo; Menko PMK RI, Muhadjir Effendy; Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto; hingga Kepala Basarnas Marsma TNI Kusworo.
Selain itu, kunjungan Presiden juga turut didampingi Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah; Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen TNI Moch Hasan Hasibuan; Sekretaris Militer Presiden, Mayjen TNI Rudy Saladin; Komandan Paspampres Mayjen TNI Achiruddin, Plt Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Setpres RI, M. Yusuf Permana; Bupati Agam Andri Warman, Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, serta jajaran Forkopimda Sumbar dan pejabat kementerian terkait lainnya. (*/Fs)