• Masuk
  • Daftar
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Langgam.id
  • BERITA
  • KHAS
  • PALANTA
  • KOLOM
  • BERITA
  • KHAS
  • PALANTA
  • KOLOM
Langgam.id
Home Kampus

Geliat Ekonomi Pedagang Musiman di Sumatera Barat

Oleh: M. Fedro Syafiola

Redaksi
13/04/2020 | 19:17 WIB
A A
(M. Fedro Syafiola, Mahasiswa Jurusan Sosiologi Universitas Andalas)

(M. Fedro Syafiola, Mahasiswa Jurusan Sosiologi Universitas Andalas)

PalantaLanggam – Pedagang buah musiman kerap meramaikan sudut kota di Sumatra Barat. Beragam jenis buah yang dijajakan, seperti durian, rambutan dan sebagainya. Banjir buah ini juga memberikan dampak positif bagi masyarakat di tempat-tempat musimnya buah-buahan tersebut.

Mereka yang memiliki tanaman buah jelas mendapat imbas keuntungan dari musim panen. Durian dan rambutan memadati kios pedagang yang ada di pasar-pasar tradisional dan sepanjang jalan sejumlah daerah Sumbar. Secara tidak langsung, kondisi ini bisa mendongkrak ekonomi masyarakat mulai dari pemilik buah, pemetik buah, buruh panggul, pengemudi, hingga pedagang yang pengecer yang terdapat di tepi jalan.

Baca Juga

Bawa Anak-anak, Puluhan PKL Datangi Mako Pol PP Padang

Pemutihan Pajak Kendaraan di Pasaman Barat Berlangsung Hingga Juni

Panen buah durian dan rambutan tentu menyerap tenaga kerja yang juga membawa berkah bagi pengangguran dan orang-orang yang bekerja serabutan. Perputaran uang hasil penjualan durian di Sumatera Barat menyumbangkan pendapatan ekonomi yang cukup besar.

Pantas rasanya pemerintah mendorong petani di Sumbar untuk mengembangkan perluasan tanaman durian dan rambutan. Sekaligus meningkatkan kualitasnya. Apalagi, perputaran ekonomi yang dilakukan para pedagang buah musiman ini bergerak secara sederhana yang didasarkan atas orientasi untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.

Pendekatan sosiologis dalam peristiwa ini adalah permasalahan-permasalahan yang ada dalam masyarakat. Dalam kaitannya dengan masalah, faktor praktik jual beli, maka pendekatan ini digunakan untuk mengetahui realitas yang ada di masyarakat.

Ada juga pedagang yang menjajakan buah musiman ini secara berkeliling. Sebab, menjadi pedagang musiman seperti ini tidak membutuhkan modal yang banyak. Ada yang hanya berjajal di depan rumah, sebagian juga menyewa mobil pickup dan karpet plastik sebagai tempat menaruh buah untuk dibawa berkeliling.

Ragam jualan, berbeda pula keuntungan yang didapatkan para pedagang. Ada yang meraup keuntungan Rp300 ribu hingga Rp 1 juta dalam hari. Namun ketika sepi pembeli, mereka kadang hanya memperoleh Rp150 hingga Rp200 ribu saja. Namanya pedagang musiman, pendapatannya tentu tidak menentu, apalagi pas lagi hujan, kadang tidak ada yang singgah untuk membeli. Pendapatan itu tergantung cuaca juga.

Kemauan kuat masyarakat dalam usahanya untuk meningkatkan pendapatan turut menjadi faktor stabilitas keamanan dan politik yang kondusif. Ini bentuk dari terbukanya peluang-peluang usaha dan semakin berkembangnya hasil-hasil bumi. Faktor-faktor tersebut selanjutnya akan mengakibatkan terjadinya proses transaksi antara produsen dan konsumen.

Pendapatan akan mempengaruhi status sosial seseorang, terutama akan ditemui dalam masyarakat yang materialis dan tradisional. Winardi (2002) menyatakan bahwa pendapatan adalah semua penghasilan yang diperoleh dari pihak lain sebagai tanda balas jasa yang diberikan dimana penghasilan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga atau perseorangan.

Pedagang sebagian besar merupakan bagian dari pada sektor informal walaupun terdapat beberapa pedagang yang tergolong dalam sektor formal. Oleh karena itu membicarakan tentang pedagang tidak bisa lepas dari pembicaraan terhadap sektor formal dan informal. Untuk itu, dengan mengetahui penyebab terbentuknya sektor informal maka secara langsung akan diketahui pula apa yang dimaksud dengan sektor formal. Sektor informal pada hakekatnya merupakan konsep ekonomi. Hal ini dapat dilihat dengan adanya pembagian kegiatan usaha di sektor informal dalam berbagai lapangan usaha (Hidayat, 2000).

Sektor informal merupakan manifestasi dari situasi pertumbuhan kesempatan kerja di Negara yang sedang berkembang, untuk mencari kesempatan kerja. Kebanyakan pedagang-pedagang yang menjual buah musiman itu adalah orang-orang yang belum mendapatkan pekerjaan karena terbatasnya lapangan pekerjaan. Karena kurangnya lapangan pekerjaan, maka dari itu salah satu pekerjaam rumah dari pemerintah yang belum terselesaikan, diakibatkan banyak masyarakat yang mengganggur dan kerja serabutan (tidak tetap).

Pedagang musiman ini harus bisa menjaga kebersihan di kawasan jalan, dan ketertiban selama berjualan. Pada prinsipnya pemerintah tak mempermasalahkan adanya pedagang musiman. Hanya para pedagang harus mengikuti aturan berlaku yang sudah ditetapkan, posisikan diri berjualan di tempat aman dan tidak mengganggu orang yang sedang berkendara di jalan.

Begitupun pemerintah harus memerhatikan pembangunan ekonomi kemasyarakatan, dan berusaha untuk meningkatkan derajat kehidupan masyarakat seperti halnya di kota-kota yang ada di Sumatera Barat melalui lembaga-lembaga sosial ekonomi masyarakat. Dengan semakin banyaknya pertumbuhan gerakan ekonomi kemasyarakatan, di berbagai sudut kehidupan masyarakat, seperti halnya dalam bidang usaha, khususnya pedagang musiman atau sektor informal. (**)

(Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Sosiologi Universitas Andalas)

Tags: PedagangSumatera Barat
BagikanTweetKirim

Baca Juga

Iklim Ekstrem, Supermoon, dan Banjir Rob. Apakah ada Kaitannya?

08/07/2022 | 11:23 WIB
umsb, UM Sumbar, beasiswa UM Sumbar

UM Sumbar Sediakan Beasiswa untuk 500 Mahasiswa

03/08/2021 | 16:06 WIB
Rektor Unand Prof. Dr. Yuliandri, SH.MH melantik Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) periode 2021-2025 Prof. Dr. Herwandi, M.Hum. (Foto: dok humas)

Rektor Unand Lantik Prof Herwandi Jabat Dekan FIB

29/07/2021 | 06:32 WIB
umsb, UM Sumbar, beasiswa UM Sumbar

UM Sumbar Bakal Dirikan Fakultas Kedokteran Hewan Pertama di Sumatra Barat

21/07/2021 | 17:15 WIB

Discussion about this post

Terpopuler

Berita terbaru dan terkini hari ini: Arief Muhammad buka rumah makan Payakumbuah Masakan Minag di Tangerang, Banten.

Arief Muhammad Buka Rumah Makan Padang di Tangerang, Lokasinya Bekas Restoran Nan Gombang

01/06/2022 | 17:53 WIB

Diduga Berbuat Mesum di Toilet Musala, Mahasiswa Baru Unand Digrebek Warga

05/08/2022 | 10:13 WIB
Panek di Awak Kayo di Urang. (foto: Istimewa)

10 Lagu Minang Ini Paling Banyak Ditonton di YouTube, Apa Saja?

01/07/2021 | 13:43 WIB
Program IMA 2022. (Ilustrasi: Panitia IMA 2022)

Langgam.id dan 19 Media di Indonesia Terpilih Ikuti Program Akselerasi

06/08/2022 | 19:38 WIB
Dr. Zulfan Tadjoeddin, Associate Professor in Development Studies, Western Sydney University, Australia. (Foto: Dok Pribadi)

Kapitalisme Religius Vs Sosialisme Religius

06/08/2022 | 16:01 WIB
Langgam.id

Berita  •  Khas  •  Palanta  •  Kolom

Ikuti Kami

Copyright 2019-2021 PT. Langgam Digital Nusantara | All rights reserved.

Tentang  •  Kerjasama & Iklan  •  Pedoman Media Siber  •  Ketentuan Privasi  •  Indeks 

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • BERITA
  • KHAS
  • PALANTA
  • KOLOM
  • Masuk
  • Daftar

Copyright 2021 PT. Langgam Digital Nusantara | All rights reserved.

Selamat datang

Silakan masuk ke akun anda

Forgotten Password? Daftar

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In