LANGGAM.ID– Prajurit TNI dilaporkan meninggal saat membantu proses evakuasi banjir bandang atau galodo di jembatan kembar Padang Panjang Kamis (27/11/2025). Sementara itu dua prajurit TNI masih dalam pencarian.
Kapendam XX/TIB Imam Bonjol Letkol Kav Taufiq menyebutkan, kejadian berawal saat ada banjir susulan pada proses evakuasi banjir bandang di jembatan kembar Padang Panjang.
“Saat proses penanganan dan evakuasi berlangsung, longsor susulan kembali terjadi dan menimpa sejumlah petugas yang sedang berada di lokasi. Dalam kejadian tersebut, tiga personel TNI AD yang tengah membantu evakuasi ikut terdampak material longsor,” ujar Taufiq saat dihubungi, Jumat (27/11/2025).
Ia menjelaskan, satu prajurit TNI AD dengan inisial R ditemukan dalam kondisi meninggal. Ia merupakan Babinsa Koramil X/Koto Kodim 0307/Tanah Datar.
Sementara itu, dua anggota Subdenpom XX/5 Padang Panjang saat ini dinyatakan hilang yaitu inisial Peltu Y G dan inisial Prada Z M. “Mereka semua adalah pahlawan yang gugur dalam mendedikasikan diri saat melaksanakan pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.
Ia menyebutkan, saat ini tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD, Basarnas, relawan, serta pemerintah daerah terus melanjutkan pencarian terhadap dua personel yang hilang dan melakukan pembersihan material longsor untuk membuka akses yang tertutup. “Upaya pencarian dilakukan dengan tetap memperhatikan keselamatan personel mengingat kondisi tanah yang masih labil,” ujarnya.
Sementara itu, BPBD Padang Panjang mencatat jumlah korban meninggal akibat banjir bandang di jembatan kembar sebanyak 6 orang. Selain itu enam orang juga dilaporkan mendapatkan luka akibat banjir. (fx)




