Langgam.id - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) menyarankan agar pendaftar SMA SMK negeri yang gagal menempuh jalur Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online untuk memilih masuk ke sekolah swasta.
Ketua PPDB online SMA dan SMK Sumbar Suindra mengatakan, bagi siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri dapat memilih sekolah ke swasta atau ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN), pesantren dan lainnya.
"Kita juga melibatkan sekolah swasta pada PPDB 2021. Pada situs resmi PPDB, sudah ada fitur untuk pendaftaran PPDB khusus SMK swasta dengan mengklik tautan formulir pendaftaran," katanya, Selasa (22/6/2021).
Menurutnya, ada fitur-fitur sekolah swasta, tapi belum ikut 100 persen karena jarak sekolah swasta dengan rumah calon siswa belum simetris. Ada yang menumpuk di suatu tempat dan ada yang jauh.
Suindra menambahkan, selain itu sebagian sekolah swasta juga sudah lebih dulu menerima siswa. Sementara pada tahun ini, SMA swasta tidak ikut PPDB online. Pendaftaran SMK dapat dilakukan di laman https://ppdb.smks-sumbarprov.org.
Baca juga: PPDB Online SMA dan SMK di Sumbar Dimulai Hari Ini
"Yang ikut baru SMK, sedangkan SMA belum ikut karena belum siap. Ada 50 sekolah swasta yang dilibatkan dalam PPDB tahun ini," katanya.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi mengimbau kepada orang tua yang memiliki kemampuan finansial baik agar lebih memilih sekolah swasta yang bagus untuk pendidikan anak-anak mereka.
Tujuannya terang Mahyeldi, agar daya tampung sekolah negeri yang terbatas bisa diimbangi oleh jumlah siswa yang mendaftar. Menurutnya sekolah swasta yang berkelas punya banyak kelebihan dan keunggulan untuk memberikan pendidikan terbaik bagi siswa.
"Kalau ada orang tua yang punya uang banyak dan anaknya juga punya kompetensi, silahkan masuk swasta yang berkelas dan memiliki standar yang tinggi," katanya, Senin (22/6/2021).
Dijelaskannya, sekolah swasta dapat dimasuki anak-anak yang memiliki potensi akan bisa jadi lebih baik lagi. Apalagi, kata Mahyeldi, dari informasi yang ia dapat, di Sumbar ini terdapat 30 persen orang kemampuan finansialnya di atas rata-rata.
"Kita berharap mereka yang kelas menengah atas, yang 30 persen ini masuk sekolah swasta sehingga yang kurang mampu bisa difasilitasi di sekolah negeri," ujarnya.
Baca juga: PPDB SMP di Padang Dimulai, 21-26 Juni Prapendaftaran untuk Siswa dari Luar Kota
Gubernur juga berharap sekolah swasta menyiapkan prioritas agar menyediakan kuota untuk siswa berprestasi dari kalangan kurang mampu. Siswa kurang mampu juga tidak ada halangan masuk swasta.
"Sebab sekolah swasta juga boleh memberi prioritas untuk anak kurang mampu. Itu yang namanya subsidi silang. Kita berharap sekolah swasta bisa melakukan itu," katanya.
Ia juga mengingatkan sekolah negeri itu juga terbatas kemampuannya. Misalnya sekolah negeri tidak boleh menaikkan bayaran lebih mahal sebab ada batasannya, berbeda dengan sekolah swasta yang boleh menaikkan bayaran asalkan sepakat bersama orangtua murid.
"Jadi yang susah-susah itu biar sekolah negeri yang mengatasi, yang punya uang banyak biar swasta yang menangani," katanya. (Rahmadi/yki)