Ekonom Unand: Aliran Dana Desa dan Bansos Perlu Diawasi Agar Tepat Sasaran

Ekonom Unand: Aliran Dana Desa dan Bansos Perlu Diawasi Agar Tepat Sasaran

Ekonom Unand Prof. Dr. Elfindri, SE, MA. (Foto: youtube)

Langgam.id - Pemerintah diingatkan perlu memastikan aliran dana desa dan bantuan sosial tetap sasaran sehingga ikut berperan mendorong pembangunan dan ekonomi masyarakat.

Ekonom Universitas Andalas (Unand) Prof. Dr. Elfindri mengingatkan perlunya pengawasan terhadap penyaluran dana desa dan bansos guna mendukung pemulihan ekonomi nasional.

"Pengawasan pemerintah (aliran dana desa) tetap penting agar pengunaanya efektif. Makanya kita mendukung program pemerintah dalam penyaluran dana desa untuk pemulihan ekonomi dan pembangunan di pelosok," kata Mantan Kepala Kopertis Wilayah X (LLDIKTI X) itu, Jumat (17/6/2021).

Menurutnya, penyaluran dana desa tidak akan efektif semuanya, karena tidak semua desa yang siap baik dari segi SDM desa maupun potensi. Untuk mengatasinya, ia mengusulkan konsorsium beberapa desa untuk memudahkan.

"Konsorsium patuh kepada perencanaan yang ada pada level kecamatan. Artinya sebagian desa bisa lebih rileks karena tidak harus ketat buat perencanaan per desa," ujarnya.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), Abdul Hakim Iskandar, mengatakan agar penyaluran dana desa harus dilaksanakan secara optimal dan tepat sasaran.

Realisasi penyaluran dana desa hingga 8 Mei 2021 tercatat telah mencapai Rp 18,86 triliun atau sekitar 26 persen dari total pagu Rp 72 triliun. Edukasi dan pengawasan aliran dana desa berkaitan dengan penggunaannya harus dilakukan secara transparan dan dapat dipertanggung jawabkan.

Hingga 4 Juni 2021, dari Rp 72 triliun dana desa secara nasional yang dialokasikan pada tahun 2021, sudah tersalurkan Rp 23,1 triliun atau 32,1 persen dari pagu total dana desa keseluruhan. Alokasi dana desa tersebut di atas telah disalurkan ke 56.532 desa atau sekitar 72,42 persen dari total desa 74.961 desa.

Pemanfaatan Dana Desa dalam pandemi Covid-19 Tahun 2021 diarahkan ke Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa untuk 8.045.861 keluarga atau 39.263.802 jiwa. Penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) dana desa hingga Mei telah mencapai Rp 3,09 triliun

Pada Februari 2021 yang lalu, penyaluran BLT dari dana Desa di Sumatra Barat sempat tersendat, karena anggaran dana desa untuk 14 Kabupaten dan Kota di Sumbar tertunda akibat adanya data tidak sinkron, sehingga tim relawan bersama perangkat pemerintahan melakukan pendataan siapa saja yang berhak untuk menerima bantuan tersebut.

Total alokasi Dana Desa tahun 2021 untuk Provinsi Sumbar tercatat sebesar Rp992,59 miliar. Untuk 928 Desa dan Nagari, dengan rata-rata setiap Nagari dan Desa menerima Rp1 miliar. Sampai dengan tanggal 18 Mei 2021, telah terealisasi sebesar Rp312,18 miliar atau 31,45 persen dari total pagu dana desa.

Elfindri menegaskan, pengawasan aliran dana desa sangat penting dalam rangka upaya pemerintah melaksanakan pemulihan ekonomi nasional.

Menurutnya, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan terkait data penerima bantuan yang harus terus diperbaharui.

Kemudian, kerja sama antara pemerintah daerah dan pihak swasta, serta pengawasan aliran pendanaan oleh pemangku kepentingan harus dapat terwujud sehingga dengan pendanaan yang tepat sasaran nantinya mampu untuk menghidupkan roda perekonomian masyarakat di lapisan paling bawah serta pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia.

Sejalan dengan itu, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Efa Yonnedi menyatakan bahwa penyaluran Dana Desa dan Bansos perlu pengawasan yang ketat agar alokasi dana bisa tepat sasaran dan tepat waktu.

"Pengawasan yang ketat harus dilakukan bukan hanya agar tepat sasaran tapi juga tepat waktu, saat masyarakat yang berhak menerima sedang butuh dana tersebut sampai,” ujarnya. (r/hfs)

Baca Juga

Diduga telah menyelewengan dana desa tahun anggaran 2020/20210, seorang oknum wali nagari di Kecamatan Sumpur, Kabupaten Sijunjung,
Oknum Wali Nagari di Sijunjung Kembalikan Dana Desa yang Diselewengkan, Kasus Dihentikan
Langgam.id - Pemekaran nagari di Sumbar tak hanya berampak terhadap banyaknya anggaran dari pusat yang akan digelontorkan melalui Dana Desa.
Tak Hanya Tarik Anggaran Lebih Banyak, Pemekaran Nagari Juga Kurangi Angka Pengangguran
Langgam.id - Sumatra Barat (Sumbar) kini resmi memiliki 1.035 nagari atau di desa yang tersebar di 12 kabupaten dan dua kota.
Sumbar Kini Miliki 1.035 Nagari, Bisa Tarik Anggaran Rp828 Miliar dari Pusat
Langgam.id - Sebanyak empat objek wisata di Kabupaten Pasaman masuk sebagai 10 besar pemenang lomba Promosi Desa Wisata Nusantara.
4 Objek Wisata di Pasaman Masuk 10 Besar Pemenang Lomba Promosi Desa Wisata Nusantara Kemendes PDTT
Langgam.id - Raffi Ahmad mengusulkan agar Kemendes PDTT menggelar ajang pencarian bakat khusus untuk warga desa.
Raffi Ahmad Usul Gelar Ajang Pencari Bakat untuk Warga Desa ke Kemendes PDTT
Langgam.id - Kemendes PDTT menggandeng Raffi Ahmad untuk memperkuat branidng dan ikut promosikan produk unggulan dari desa.
Kemendes PDTT Gandeng Raffi Ahmad Perkuat Branding Produk Unggulan Desa