Cerita Roy Ekanala, Pemuda Solsel yang Wakili Sumbar Jadi Duta Pariwisata di Bali

Roy ekanala duta pariwisata

Roy Ekanala, wakil Sumbar di pemilihan Duta Pariwisata Indonesia

Langgam.id - Satu lagi perwakilan Sumatra Barat (Sumbar) dalam pemilihan Duta Pariwisata Indonesia tingkat nasional 2021 bernama Roy Ekanala. Anak kampung asal Kabupaten Solok Selatan (Solsel) ini merupakan pasangan Rifa Mutiara.

Pemilihan Duta Pariwisata tersebut diselenggarakan oleh Yayasan Abhyya Parama Mavendra. Ajang bergengsi ini akan berlangsung di Bali 9-14 November 2021.

Roy, begitu sapaan akrabnya, saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Negeri Padang (UNP). Sedangkan Rifa, merupakan pelajar SMA Adabiah Padang. Keduanya lolos dalam seleksi untuk mewakili Sumbar.

Tak berbeda jauh dengan Rifa, perjalanan Roy berawal dari saat dirinya dihubungi oleh model agency Rotch Entertainment melalui pesan langsung Instagram sekitar bulan April lalu.

Pesan yang dikirim meminta Roy untuk bersedia mengikuti ajang pemilihan Duta Pariwisata Indonesia tahun 2021. Apalagi, Roy Ekanala cukup berbakat lantaran juga pernah mengikuti pemilihan Duta Genre, Duta Anak dan Duta Kebudayaan dan Putra Pariwisata.

"Karena mungkin saya dianggap memiliki potensi, maka mereka mengajak saya untuk ikut Duta Pariwisata Indonesia," kata pria kelahiran 11 Agustus 2003 itu, Senin (25/10/2021).

Baca juga: Rifa Mutiara, Gadis Minang yang Wakili Sumbar Jadi Duta Pariwisata di Bali

Roy mengatakan, tekadnya ingin ikut pemilihan duta pariwisata karena dirinya ingin menunjukkan kepada semua orang bahwasanya destinasi wisata di Sumbar, khususnya di kampung halamannya memiliki potensi yang besar.

Selain itu, kata dia, banyak destinasi wisata baru di Sumbar yang belum banyak terekspos dan diketahui orang. Padahal destinasi wisata tersebut sangat menjanjikan.

"Maka dari itu saya ingin perkenalkan itu," ujar buah hati pasangan Wagiyo dan Ningsih tersebut.

Dalam seleksi, Roy mengikuti beberapa tahapan. Di antaranya pra karantina satu yang telah dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus. Dalam pra karantina itu, peserta wajib mengirimkan foto individu menggunakan busana yang ditentukan.

Pra karantina dua yang dilaksanakan pada tanggal 30 September lalu meminta seluruh peserta mengirimkan satu video aksi nyata dengan tema "Peran Duta Pariwisata Untuk Meningkatkan Minat Generasi Muda di Daerah untuk sadar wisata dan berkontribusi dalam peningkatan minat wisatawan untuk berkunjung ke destinasi wisata di daerah".

Untuk video tersebut, Roy memilih sejumlah destinasi wisata yang berada di Kabupaten Solok Selatan seperti Menara Songket, Seribu Rumah Gadang, Jembatan Merah, Nuansa Kebun Teh Liki.

Alasan memilih destinasi itu adalah karena dirinya ingin mengenalkan bahwasanya destinasi wisata di Solok Selatan memiliki potensi yang luar biasa.

"Selain itu karena saya putra daerah Solok Selatan sehingga saya harus memberikan kontribusi mempromosikan destinasi wisata daerah saya sendiri agar dikenal oleh banyak orang terutama destinasi yang belum banyak terekspos," tuturnya.

Selanjutnya, pada pra karantina ketiga, peserta diminta mengumpulkan satu artikel tentang salah satu objek wisata di daerah yang kurang mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Riset harus menghasilkan solusi.

Roy sendiri memilih untuk menulis artikel tentang Tugu Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang berada di Kabupaten Solok Selatan dan Rumah Gadang Seribu Pintu.

Dalam artikel itu Roy menyebutkan bagaimana dirinya bisa mempromosikan destinasi wisata yang belum dikelola maksimal padahal memiliki potensi yang menjanjikan.

Artikel dikumpulkan dalam bentuk word 1 halaman A4 dan maksimal 2 halaman A4 dan melampirkan 2 foto bukti kunjungan. Artikel dikirimkan melalui email pemilihan duta pariwisata tingkat nasional.

Kemudian malam puncak pemilihan duta pariwisata tingkat nasional diselenggarakan pada bulan November. Dalam rangkaian acara puncak tersebut peserta akan diuji dengan pengetahuan umum dan dunia pariwisata.

Para peserta diminta untuk mempresentasikan destinasi-destinasi wisata di daerah masing-masing sesuai dengan video yang telah dikirimkan pada tahapan pra karantina kedua sebelumnya. Setelah itu baru peserta untuk menampilkan bakat yang dimiliki.

"Rencananya nanti saya akan menampilkan bakat yakni antara bela diri tradisional Minang, Silek dan memainkan alat musik tradisional Minang, Talempong," kata dia.

Roy berharap pada pemilihan Duta Pariwisata Indonesia tahun 2021 ini dirinya bisa meraih hasil maksimal yakni juara atau menjadi salah satu pemenang kategori dalam ajang ini. Sehingga bisa membanggakan kedua orang tua, Sumbar dan khusus Kabupaten Solok Selatan.

Baca Juga

Permasalahan baru yang menimpa umat Islam yakni terkait daftar nama-nama ustadz kondang yang terdaftar dalam jaringan radikalisme.
Pergeseran Nilai Muhammadiyah Sumbar dalam Politik?
Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Sumbar, Bayu Aryadhi mengungkapkan bahwa konflik yang terjadi
BP2MI: Tidak Ada Pekerja Migran Indonesia dari Sumbar di Zona Konflik
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan Setengah Ton Ganja di Kabupaten Pasaman 
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan Setengah Ton Ganja di Kabupaten Pasaman 
Ahmad Hafidz
Nagari Creative Hub: Penggerak Ekonomi Masyarakat
Sebanyak 14 anggota DPR RI dan 4 anggota DPD RI terpilih asal Sumatra Barat untuk periode 2024-2029 telah dilantik pada 1 Oktober 2024
Harta Kekayaan Anggota DPR dan DPD Asal Sumbar: Mulyadi Terkaya, Cerint Iralloza Terendah
Menteri BUMN Erick Thohir telah menyetujui pengalihan lahan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk pengembangan RSUP M Djamil Kota Padang.
Flyover Sitinjau Lauik Segera Dibangun, Andre: Pemenang Lelang Diumumkan 7 Oktober 2024