Langgam.id - Sejumlah rumah sakit rujukan covid-19 di Sumatra Barat (Sumbar) mulai penuh. Menyikapi kondisi itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat, Supardi, meminta gubernur untuk membuka kembali tempat-tempat isolasi.
Menurut Supardi kondisi kasus covid-19 di Sumbar yang semakin meningkat tidak sebanding dengan persediaan tempat isolasi dan kapasitas rumah sakit (RS). Sehingga tempat-tempat isolasi perlu kembali dibuka untuk menampung pasien lonjankan pasien.
"Dengan terjadinya peningkatan kasus terkonfirmasi positif covid-19 yang pada umumnya merupakan OTG maka diminta kepada pemerintah daerah untuk membuka kembali tempat-tempat isolasi bagi pasien positif yang OTG tersebut," ujar Supardi dalam keterangan tertulis, Selasa (15/9/2020).
Baca juga: 2 RS Rujukan Covid-19 di Sumbar Penuh, RS Unand Sisa 1 Tempat Tidur
Sebelumnya, Sumatra Barat memiliki beberapa lokasi isolasi bagi pasien positif covid-19 termasuk di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) dan Balai Diklat Kementerian Agama. Saat ini hanya dua tempat isolasi yang aktif, yaitu Balai Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sumatera Barat dan Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian Dalam Negeri di Baso, Agam.
"Kapasitasnya tidak akan mampu menampung pasien OTG yang semakin meningkat," ucapnya.
Supardi juga manyarankan agar rumah sakit hanya digunakan untuk menampung pasien dengan gajala sedang hingga berat saja. Sehingga kapasitas rumah sakit dan tenaga medis masih bisa menangani kasus covid-19 yang semakin meningkat.
Untuk diketahui, saat ini 2 dari 32 rumah sakit rujukan covid-19 di Sumbar sudah penuh. Kedua rumah sakit itu yakni RSAM Bukittinggi dan Rumah Sakit dr. Reksodiwiryo Padang.
RSAM Bukittinggi yang punya tempat tidur untuk 49 pasien kini sudah diiisi oleh 50 pasien covid-19. Sementara beberapa rumah sakit rujukan lainnya, tempat tidur yang tersisa juga makin menipis.
"Yang sudah penuh itu ada Reksodiwiryo, kemudian rumah sakit Unand tinggal satu tempat tidur lagi, Semen Padang masih ada tersisa tiga. Jadi yang penuh itu baru Reksodiwiryo, yang lain-lainnya masih tersedia, Ahmad Mochtar juga penuh untuk pasien covid-nya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar Arry Yuswandi, Selasa (15/9/2020). (Fath/ABW)