Langgam.id - Fenomena gelembung busa putih gegerkan warga Jorong Bukit Gombak, Nagari Padang Laweh, Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat (Sumbar). Peristiwa ini diketahui telah terjadi sejak Kamis (10/9/2020) pagi.
Munculnya gelembung busa ini menarik perhatian warga setempat. Bahkan, lama kelamaan gelembung busa itu semakin banyak. Dari foto yang diterima langgam.id, gelembung busa muncul dari permukaan tanah perkebunan warga.
Pihaknya kepolisian yang mendapat informasi adanya temuan gelembung busa itu terpaksa memasang garis polisi agar masyarakat tidak mendekat. Sampel gelembung busa juga telah diambil Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.
Baca juga: Sijunjung Tutup Objek Wisata
"Awalnya dinas kesehatan juga turun, tapi gelembung busa ini ditangani DLH. Sudah dibawa sampelnya ke laboratorium," ujar Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sijunjung, Henry Chaniago kepada langgam.id, Kamis (10/9/2020) sore.
Henry menyebutkan, gelembung busa yang ditemukan persis seperti cairan sisa sabun. Namun, gelembung busa tersebut tidak mengeluarkan bau. "Karena ini gawe DLH, jadi temuan busa ini ditangani DLH," jelasnya.
Sementara itu Kepala DLH Sumbar Siti Aisyah menyebutkan, gelembung busa yang muncul memang banyak namun cakupan tidak luas. Gelembung busa itu juga tidak muncul di aliran sungai, namun di permukaan tanah.
"Kebun ladang, bukan di sungai. Sudah dicek kandungan, disinyalir dari getah tanaman di kebun itu," kata Siti kepada langgam.id
Hasil pemeriksaan sementara DLH Kabupaten Sijunjung, kandungan gelembung busa tidak ditemukan indikasi gas mudah terbakar (COMB/EX atau LEL) dan tidak ada indikasi gas CO dan H2S. Yang terdeteksi hanya kandungan O2.
Menurut Siti untuk tanaman yang diduga menjadi faktor munculnya gelembung busa belum diketahui. Namun dipastikan untuk gelembung tidak mengandung gas berbahaya.
"Ada getah dari tanaman di situ. Memang ada perusahaan tambang di sana, tapi jauh. Sementara gelembung busa di perkebunan warga, pihak perusahaan sudah cek dengan alatnya, dipastikan tidak beracun. Kalau sumber sementara dari tanaman di situ," tuturnya. (Irwanda/ABW)