Bupati Padang Pariaman Klaim Dapat “Tiket” Calon Gubernur dari PAN

Bupati Padang Pariaman Klaim Dapat “Tiket” Calon Gubernur dari PAN

Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni (Rahmadi/langgam.id)

Langgam.id - Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) akan digelar September 2020 mendatang. Namun, bakal calon (balon) dari partai politik (Parpol) maupun tidak sudah kerap menebar “pesona’. Bahkan, ada yang sudah terang-terangan maju dan mendapat dukungan Parpol.

Salah satunya Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni. Ia mengaku telah mendapat mandat atau “tiket” dari DPP Partai Amanat Nasional (PAN) untuk maju menjadi calon gubernur (Cagub) Sumbar di Pilkada serentak 2020 mendatang.

Hal ini disampaikan Ali Mukhni di sela-sela kegiatan Penandatanganan Nota Kesepahaman/Kesepakatan Bersama antara Pemprov Sumbar dengan Kanwil BPN Sumbar dan Kanwil DJP Sumbar dan Jambi, Kamis, (18/7/2019).

Menurut Ali Mukhni, PAN tidak membolehkan kader ”dadakan” maju menjadi Cagub. Hal ini juga berlaku untuk calon wali kota dan bupati.

“Tidak boleh kader dadakan. Ini kata Ketum, yang menjadi Cagub adalah ketua DPW. Sedangkan untuk menjadi wali kota harus ketua DPD. Selama ini tidak ingin saya sebut, tapi dipancing juga saya,” kata Ali menjawab pertanyaan wartawan.

Menurutnya, pernyataan tersebut sudah disampaikan Ketum PAN Zulkifli Hasan dalam rapat resmi beberapa waktu lalu. “Kemarin juga ditelpon, kalau bapak Bupati mau ke Jakarta Minggu ini, maka minggu ini juga akan saya keluarkan SK nya,” katanya.

Kendati demikian, ia mengaku belum mau terlalu memikirkan soal Pilgub. Ia inhin focus menyelesaikan banyak pekerjaan di Padang Pariaman. Seperti penyelesaian insfratruktur tarok city, atau Embarkasi Haji Pariaman, dan Masjid Raya Padang Pariaman.

“Terimakasih kepada yang peduli, sampai detik ini memang banyak dukungan, dari pusat juga, mudah-mudahan saya diberi kekuatan,” katanya.

Hingga akhir tahun ini, Bupati dua periode ini akan fokus melanjutkan pembangunan di Padang Pariaman. Mungkin, tahun depan ia akan memikirkan soal pencalonan Gubernur. Ia juga mengaku telah didekati beberapa parpol.

“Tentu ada, tapi saya belum mau bilang, tunggu saja, nanti akan kita katakan,” tutupnya. (Rahmadi/RC)

Baca Juga

Warga Padang Pariaman Antusias Sambut Program Makan Bergizi Gratis
Warga Padang Pariaman Antusias Sambut Program Makan Bergizi Gratis
Keluarga Septia Adinda (25), korban dugaan pembunuhan dan mutilasi di Kabupaten Padang Pariaman, tidak terima pengakuan terduga pelaku,
Keluarga Korban Mutilasi Bantah Pengakuan Terduga Pelaku Soal Adanya Utang
Potongan tubuh berupa paha diduga milik Septia Adinda (25) ditemukan di aliran sungai Batang Anai, tepatnya di Korong Duku, Nagari Kasang,
Potongan Paha Diduga Milik Korban Mutilasi di Padang Pariaman Ditemukan
Suasana duka menyelimuti rumah Siska Oktavia Rusdi (23) di Korong Kampung Apar, Kenagarian Sungai Buluh Utara, Kecamatan Batang Anai,
Ibu dari Korban Perempuan yang Dibunuh Terduga Pelaku Mutilasi di Sumbar Meninggal
Polisi membeberkan motif kasus pembunuhan dan mutilasi perempuan bernama Septia Adinda (25 tahun) ternyata dipicu persoalan utang-piutang.
Motif Perempuan di Sumbar Dimutilasi Dipicu Utang-piutang, Jasad Dipotong 10 Bagian
Polisi melakukan pengembangan kasus pembunuhan dan mutilasi jasad Septia Adinda (25), potongan mayatnya ditemukan di Padang Pariaman
Polisi Bongkar Sumur Tempat 2 Korban Lain yang Dibunuh Terduga Pelaku Mutilasi di Sumbar