Langgam.id – Tempat Pemungutan Suara (TPS) 2 di Kelurahan Belakang Pondok, Kota Padang punya cara unik merayakan keberagaman dan demokrasi saat pemungutan suara pada Rabu (17/4/2019) ini.
Agar menarik kedatangan pemilih ke TPS, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengenakan pakaian dengan nuansa budaya Minangkabau, India dan Tionghoa. Sementara, TPS dipercantik dengan hiasan lampion.
Pantaun Langgam.id di TPS, petugas terlihat menggenakan sari khas India, baju adat Nagari Koto Gadang serta pakaian oriental khas Tionghoa.
Lurah Belakang Pondok, Aidil Zulhani menyebutkan keberagaman yang ditampilkan sudah sesuai dengan masyarakat yang bermukim di wilayah tersebut.
“Di sini, jumlah penduduk 1.400 orang. Dari jumlah tersebut, 60 persen etnis Tionghoa, 30 persen Minangkabau dan 10 persen India,” ujarnya kepada Langgam.id, Rabu (17/4/2019).
Ia mengatakan, pilihan tema merupakan di TPS merupakan wujud Bhineka Tunggal Ika. “Sesuai semboyan kita, meski berbeda, tapi tetap satu. Konsep seperti ini juga meningkatkan partisipasi pemilih,” jelasnya.
Jumlah pemilih di TPS tersebut sebanyak 290 Daftar Pemilih Tetap (DPT), dan tambahan pemilih pindahan tiga orang.
Salah seorang pemilih, Martin mengaku datang ke TPS bukan hanya untuk sekedar memilih. “Ini juga ajang untuk saling bercengkrama dengan warga lain,” ujarnya.
Martin mengaku menyukai desain TPS itu, ide yang ditamilkan sangat menarik. “Inilah lambang kebhinekaan kita. Ini menggambarkan kehidupan kita di sini, tidak ada keributan dan kita kompak,” ujarnya. (FZ/HM)