BPS: Ibu di Sumbar Rerata Melahirkan 6-7 Anak pada 1971, Terkini 2-3 Saja

BPS: Ibu di Sumbar Rerata Melahirkan 6-7 Anak pada 1971, Terkini 2-3 Saja

Angka fertilitas di Sumatra Barat (Sumbar) pada 1971-2020. (Sumber: BPS Sumbar)

Langgam.id - Hasil sensus 1971, rata-rata (rerata) seorang ibu di Sumatra Barat (Sumbar) melahirkan 6 hingga 7 anak dalam masa reproduksinya, sementara terkini, hasil sensus 2020 hingga kini 2 sampai 3 anak saja. Hasil sensus tersebut menunjukkan, angka fertilitas Sumbar terus menurun dalam lima dekade (50 tahun) terakhir.

Angka-angka tersebut termuat dalam Publikasi Badan Pusat Statistik "Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 Provinsi Sumatera Barat". Publikasi itu dirilis pada Jumat (10/2/2023) di situs resmi BPS Sumbar.

Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati dalam pengantar publikasi itu menyatakan, booklet tersebut menyajikan gambaran komprehensif keadaan kependudukan Sumbar berdasar hasil sensus penduduk lanjutan pada 2020.

Berdasar sensus BPS pada 1971, Total Fertility Rate (TFR) atau angka kelahiran total di Sumbar adalah 6,18 persen. Angka itu berarti seorang perempuan melahirkan sekitar 6-7 anak selama masa reproduksinya.

Sembilan tahun kemudian, berdasar sensus pada 1980, angka TFR Sumbar turun jadi 5,76 persen. Berarti, seorang ibu melahirkan sekitar 5-6 anak dalam masa reproduksinya.

Sepuluh tahun selanjutnya, pada sensus 1990, angka TFR Sumbar turun lagi jadi 3,89 persen. Berarti, seorang ibu melahirkan sekitar 3-4 anak dalam masa reproduksinya, rata-rata mendekati 4 anak tiap ibu.

Sepuluh tahun kemudian, pada sensus 2000, angka TFR Sumbar turun lagi jadi 3,06 persen. Berarti, seorang ibu melahirkan sekitar 3-4 anak dalam masa reproduksinya, namun rata-rata mendekati 3 anak tiap ibu.

Lalu, pada sensus 2010, angka TFR Sumbar turun ke angka 2,91 persen. Artinya, satu perempuan di Sumbar melahirkan 2-3 anak pada masa reproduksinya, namun rata-rata masih 3 anak tiap ibu.

Pada sensus 2020, angka TFR sudah di angka 2,46 persen yang berarti rata-rata ibu melahirkan 2 dan 3 anak hampir sama banyak.

Penurunan fertilitas, menurut BPS Sumbar, mengakibatkan proporsi anak-anak dalam populasi ikut menurun. Kondisi ini dapat mengakibatkan rasio ketergantungan menjadi lebih rendah dan menciptakan bonus demografi.

Pada tahun 2022, tercatat TFR sebesar 2,46. Angka tersebut masih berada di atas angka nasional namun semakin mengarah ke Replacement Level (2,1) yang merupakan kondisi, setiap wanita digantikan oleh satu anak perempuannya untuk menjaga kelangsungan pergantian generasi. (*/SS)

Baca Juga

Perampokan Dramatis di Agen Brilink Dharmasraya: Penyanderaan, Luka Tembak, dan Uang Raib
Perampokan Dramatis di Agen Brilink Dharmasraya: Penyanderaan, Luka Tembak, dan Uang Raib
Setelah berkas acara pemeriksaan dinyatakan lengkap, Polda Sumbar melimpah tersangka dan barang bukti gadis penjual gorengan
In Dragon, Pembunuh dan Pemerkosa Gadis Penjual Gorengan Segera Disidang
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sumbar mencatat sebanyak 12 daerah di Sumatra Barat terpapar PMK
103 Kasus PMK Ditemukan pada 12 Daerah di Sumbar dari November 2024-12 Januari 2025
Sempat tertinggal 1-0 dari Borneo FC pada babak pertama putaran kedua Liga 1 BRI Indonesia, Semen Padang FC balas skor jadi 1-3.
Berhasil Comeback, Semen Padang FC Keluar Zona Degradasi Usai Hajar Borneo
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh Presiden RI, Prabowo Subianto telah berlangsung sejak 6 Januari 2025 lalu. Beberapa daerah di Sumbar
Belum Dilaksanakan, Program Makan Bergizi Gratis di Padang Tunggu Arahan Pusat
Ilustrasi Remaja meninggal
Dua Orang Hanyut Terbawa Arus Sungai di Pesisir Selatan