BPBD Masih Data Kerugian Dampak Bencana Alam di Padang Pariaman

korban longsor padang pariaman

Longsor di Korong Tanah Taban, Nagari Pasia Laweh, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman. [dok. BPBD Padang Pariaman]

Langgam.id - Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari pasca banjir bandang, pohon tumbang dan longsor melanda wilayah itu. Bencana alam ini setidaknya menelan delapan korban meninggal dunia.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga kembali mendata dampak kerugian materil dari peristiwa tersebut. Setidaknya, terdapat 26 titik banjir yang terjadi dan tanah longsor.

"Sampai saat ini data kerugian belum bisa didata. Karena sebaran titik bencana cukup banyak, butuh empat hari," kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Sumbar, Rumainur dihubungi langgam.id, Jumat (1/10/2021).

Baca juga: Cuaca Ekstrem di Sumbar Diprediksi Hingga Desember

Rumainur menyebutkan, selama masa tanggap darurat, pemerintah setempat akan mulai melakukan perbaikan kerusakan. Terkait anggaran, akan disusun apakah mengunakan dana pemerintah kabupaten atau provinsi.

"Selama tanggap darurat penanganan perbaikan yang rusak, dan salurkan bantuan. Nanti dana bisa melalui dana pemerintah kabupaten atau diminta ke provinsi," ujarnya.

Berdasarkan data terbaru BPBD Padang Pariaman terdapat 11 lokasi longsor, 9 lokasi pohon tumbang, dan 27 lokasi banjir yang tersebar di wilayah itu. Sebanyak 293 jiwa terdampak akibat kondisi tersebut.

“Saat ini pihak PLN masih melakukan pemadaman listrik dibeberapa titik yang terdampak. Total lebih kurang 338 unit rumah terendam banjir, 12 unit rumah mengalami rusak berat, 10 unit kios rusak, 30 kendaraan bermotor rusak, 1 fasilitas ibadah dan lebih kurang 80 hektar lahan pertanian terendam banjir dengan TMA 75 sampai 200 cm,” tulis BPBD Padang Pariaman (1/10/2021).

Seperti diketahui, bencana alam yang terjadi akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi pada Rabu (29/9/2021) menyebabkan delapan orang korban meninggal. Korban meninggal akibat tertimbun longsor dan tertimpa pohon tumbang.

Korban longsor merupakan satu keluarga. Dari delapan orang tertimbun, satu di antaranya selamat namun mengalami patah tulang.

Sedang pohon tumbang yang menelan korban jiwa terjadi di Makam Syekh Burhanuddin. Empat orang tertimpa, satu di antaranya meninggal dunia dan tiga lainnya luka-luka.

Pohon tumbang juga menimpa 10 unit warung di sekitar lokasi Makam Syekh Burhanuddin. Bahkan, 30 unit kendaraan juga ikut kena. (Mg Dewi)

Baca Juga

Bahasa Kita, Identitas Kita: Memperkuat Rasa Cinta Terhadap Bahasa Indonesia
Bahasa Kita, Identitas Kita: Memperkuat Rasa Cinta Terhadap Bahasa Indonesia
Andra Soni berasal dari Kabupaten Limapuluh Kota
Andra Soni, Putra Asal Limapuluh Kota yang Unggul di Quick Count Pilkada Banten
Jalan Terjal Welhendri Azwar Menggapai Guru Besar
Jalan Terjal Welhendri Azwar Menggapai Guru Besar
Permasalahan baru yang menimpa umat Islam yakni terkait daftar nama-nama ustadz kondang yang terdaftar dalam jaringan radikalisme.
Pergeseran Nilai Muhammadiyah Sumbar dalam Politik?
Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Sumbar, Bayu Aryadhi mengungkapkan bahwa konflik yang terjadi
BP2MI: Tidak Ada Pekerja Migran Indonesia dari Sumbar di Zona Konflik
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan Setengah Ton Ganja di Kabupaten Pasaman 
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan Setengah Ton Ganja di Kabupaten Pasaman