Langgam.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa dengan magnitudo 5,8 di Kepulauan Mentawai merupakan jenis gempa dangkal. Peristiwa itu disebabkan aktivitas subduksi.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan tertulis, Jumat (5/3/2021).
Bambang menyebut, belum ada gempa susulan selama satu jam setelah gempa itu. Meski begitu masyarakat tetap diminta tenang dan waspada.
"Diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," ucapnya.
Baca juga: Gempa M 5,8 di Mentawai Dirasakan sampai Bukittinggi dan Payakumbuh
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbuh Bambang.
Sebelumnya, Gempa bumi dengan magnitudo 5,8 terjadi di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat (Sumbar). Gempa tersebut tidak berpotensi menyebabkan gelombang tsunami.
Berdasarkan info dari BMKG, gempa terjadi pada 14.32 WIB. Pusat gempa berada di laut dengan koordinat 1.76 LS-14 BT dengan kedalaman 24 kilometer.
"54 kilometer barat laut Kepulauan Mentawai," kata BMKG tentang titik pusat gempa itu, Jumat (5/3/2021). (*ABW)