Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: BKSDA Sumbar bakal melepasliarkan harimau sumatera Puti Maua Agam kembali ke habitatnya.
Langgam.id - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat (Sumbar) berencana bakal melepasliarkan harimau sumatera Puti Maua Agam kembali ke habitatnya. Salah satu pilihan dikembalikan ke asal tempat dia ditangkap.
Diketahui, Puti Maua Agam merupakan harimau yang berasal dari hutan sekitar Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Salareh Aie, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam.
Dia ditangkap pada Selasa (11/1/2022) lalu, usai beberapa kali muncul di sekitar lokasi.
Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono menjelaskan, saat ini Puti Maua Agam menjalani rehabilitasi Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) Arsari.
Selain Puti, ada harimau lain yaitu Lanustika asal Riau bakal dilepaskan kembali ke alam.
"Ada dua harimau yang mau dilepaskan, yaitu Lanustika dan Puti Maua Agam, kalau untuk Lanustika Februari ini rencananya dilepasliarkan," katanya, Sabtu (22/1/2022).
Dia menyebut, untuk Lanustika, semua sudah dilakukan persiapan baik lokasi dan teknis pelepasannya.
Sementara untuk Puti Maua Agam belum selesai persiapan. Lokasi pelepasan masih dicari, di antaranya di Nagari Salareh Aia, tempat dia berasal.
"Kita sedang koordinasikan dengan wali nagarinya, tampaknya mereka tidak sanggup berpisah," ujarnya.
Dia mengatakan, dikembalikan ke hutan asalnya merupakan salah satu alternatif pilihan. Pihaknya masih melakukan assesment lokasi terlebih dahulu.
"Kalau memang tidak memungkinkan di lokasi awal, maka akan dilepas di lokasi lain. Masyarakat nagari juga harus bisa terima," bebernya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) Catrini Kubontubuh mengatakan, pihaknya sudah melakukan observasi medis pada tubuh satwa langka tersebut. Puti menurutnya dalam kondisi yang baik.
"Kami sudah mengadakan pemeriksaan medis keseluruhan pada tanggal 18 Januari yang lalu. Berdasarkan hasil pemeriksaan secara umum, Puti Maua Agam mengalami anemia ringan, peningkatan sel darah putih karena radang pada gusi," katanya.
Kemudian, berat badannya juga cukup kurus untuk ukuran harimau sumatera yang biasanya 80 kilogram ke atas. Sementara Puti hanya 65 kilogram. Meski demikian pihaknya menyatakan Puti sudah bisa dilepasliarkan ke alam.
"Dengan tidak adanya penyakit atau luka serius maka kami sudah merekomendasikan kepada BKSDA Sumbar untuk segera melakukan lepasliar," ujarnya.
Dengan rehabilitasi saat ini sudah bisa ditangani tim medis pihaknya terus melanjutkan sambil menunggu kepastian lepas liar dari BKSDA.
Baca juga: Sempat Dehidrasi, Harimau Puti Maua Akan Jalani Pemeriksaan Medis Lebih Detail
Dia mengatakan, BKSDA Sumbar sedang mengupayakan lokasi lepas liarnya karena perlu ada survei dimana lokasi yang tepat dengan sejumlah indikator.
"Seperti ada satwa pakan hidup yang mencukupi, lokasi tidak bersentuhan dengan kegiatan masyarakat, dan lainnya yang meminimisasi konflik antara manusia-harimau," ujarnya.
—