Langgam.id - Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang melakukan serah terima jabatan rektor baru Martin Kustati untuk periode 2021-2025. Dalam arahannya, Martin mengajak untuk semua pihak agar berkolaborasi memajukan kampus.
Martin Kustati diketahui dilantik menjadi rektor periode 2021-2025 di Kemenag Jakarta Rabu (28/7/2021). Ia menggantikan rektor sebelumnya Eka Putra Wirman periode 2017-2021.
Martin Kustati mengatakan setiap orang punya takdir masing-masing termasuk dirinya. Melanjutkan jabatan rektor dalam memimpin UIN Imam Bonjol merupakan takdir yang saat ini harus dia jalani . Ia berharap mampu menjalankan amanah yang berat itu.
"Sebagaimana saya mengutip apa yang dikatakan kalifah Umar bin Khattab, bahwa amanah menjadi pemimpin adalah salah satu ujian terbesar yang diberikan Allah," katanya saat memberi sambutan di Gedung Serbaguna UIN Imam Bonjol Padang, Jumat (30/7/202).
Ia mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada rektor sebelumnya Eka Putra Wirman yang menjabat sejak 2015-2021. Eka telah menjalankan kepemimpinan yang mengabdi untuk mengembangkan dan memajukan sejak kampus masih berstatus IAIN hingga menjadi UIN.
Baca juga: Dilantik Menag, Martin Kustati Perempuan Pertama yang Jadi Rektor UIN Imam Bonjol Padang
Menurutnya, Eka telah menuliskan dirinya dalam sejarah dengan gayanya yang khas dan tersendiri. Apa yang telah dilakukan menjadi sejarah UIN dalam menatap masa depan.
"Kita ucapkan terima kasih kepada Pak Eka, semoga apa yang bapak pimpin menjadi berkah diberikan oleh Allah," ujarnya.
Dia mengatakan, bahwa dalam Islam seorang manusia terbaik adalah manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain.
Sehingga menjadi rektor menurutnya adalah bagaimana menjadikan UIN Imam Bonjol sebagai lembaga yang memberikan manfaat kepada orang banyak, umat dan bangsa.
Jadi Lembaga Terkemuka
Atas dasar itu, dirinya berkomitmen menjadikan UIN Imam Bonjol sebagai lembaga yang terkemuka dalam mempelopori gerak perkembangan nilai-nilai keislaman dan nilai-nilai kebangsaan.
"Kerja keras, kebersamaan, berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, saling membesarkan dan saling mendayagunakan adalah prinsip utama UIN Imam Bonjol menuju cita-cita pendiri UIN terdahulu," katanya.
Untuk melangkah bersama ke depan terangnya, tidak boleh ada yang ditinggalkan, tidak boleh ada yang terpinggirkan. Semua harus berperan dalam memajukan dan membesarkan kampus.
Semua memiliki kewajiban menjaga UIN Imam Bonjol meski dengan cara tersendiri. Dia juga mengingatkan agar tidak ada lagi kompetisi karena saatnya sekarang berkolaborasi untuk memajukan kampus.
"UIN Imam Bonjol telah memberikan kita kehidupan, UIN juga telah memberikan kita identitas keislaman sehingga menempatkan diri kita di tempat terhormat di tengah masyarakat," katanya.
Sementara itu rektor sebelumnya, Eka Putra Wirman mengatakan, UIN Imam Bonjol sudah punya rencana induk pengembangan 20 tahun. Sudah ada rencana strategis yang dirumuskan tahun 2017-2037.
"Maka rektor baru tinggal menjalankan itu, roadmapnya sudah ada, tinggal bekerja untuk mencapai apa yang telah kita gariskan," katanya.
Kemudian usai dilantik, ia juga mengingatkan agar rektor segera menunjuk tim kerjanya yang solid, sehingga bisa segera bekerja. Sebab pekerjaan sangat banyak dan jangan sampai menumpuk.