Langgam.id - Dinas Pendidikan (Disdik) Sumatra Barat (Sumbar) mempersiapkan lebih matang proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online SMA dan SMK tahun ajaran 2021. Persiapan lebih baik tahun ini diharapkan tidak mengulang kesalahan tahun sebelumnya.
Kepala Disdik Sumbar Adib Alfikri mengatakan, sejak saat sekarang pihaknya mulai melakukan sosialisasi PPDB SMA dan SMK 2021, meski proses pendaftaran baru akan dimulai pada Juni mendatang. Proses dimulai lebih cepat agar bisa memperlancar proses PPDB nantinya.
"Belajar dari pengalaman, memang sangat banyak diambil hikmahnya, kita sudah siapkan jauh di belakang, termasuk persiapan kali ini walaupun masih dalam masa pandemi covid-19," katanya di Padang, Sabtu (1/5/2021).
Dia menjelaska,n untuk persiapan aplikasi pendaftaran saja sudah dimulai sejak Agustus 2020 oleh Diskominfo Sumbar. Saat ini aplikasi masih menjalani proses di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Diharapkan tidak ada kendala nantinya.
Selain itu terangnya, aplikasi pendaftaran juga akan dilakukan uji coba pada 3-5 Mei bersama siswa SMP sederajat yang akan masuk SMA atau SMK. Uji coba dilakukan untuk melihat bagaimana proses pendaftaran berjalan.
Baca juga: Dibuka Juni 2021, PPDB Online SMA dan SMK di Sumbar Siapkan 4 Jalur Pendaftaran
"Kita belajar dari tahun kemaren, justru saat pelaksanaan banyak terjadi masalah, sekarang kita coba, kita lihat pula dimana sisi kurangnya," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Sumbar Jasman Rizal mengatakan, sistem aplikasi yang dipegang oleh Diskominfo sudah siap digunakan. Nantinya uji coba dilakukan untuk lebih memantapkan sistem pendaftaran.
Kemudian ungkapnya, hal yang berbeda pada tahun ini yaitu entri data tidak lagi dilakukan oleh siswa atau orang tua. Entri data dilakukan oleh seluruh SMP, MTS dan sederajat yang siswanya lulus di sekolah masing-masing.
"Database siswa sudah lengkap, beda dengan dulu bebannya juga berat, kalau dulu siswa dan orang tua yang mengisi, sekarang masing-masing SMP dan MTs," bebernya.
Selain itu kata Jasman, untuk mencegah terjadinya pemalsuan data kependudukan saat entri, PPDB juga melibatkan Dinas Dukcapil di setiap daerah di Sumbar. Sehingga tidak ada lagi yang membuat zonasi palsu. Pedoman zonasi sekarang harus kartu keluarga (KK) minimal setahun di tempat tinggalnya.
"Kemudian zonasi dengan sistem gps, koordinat sekolah jelas, pokoknya ada empat pilihan," katanya.
Selain itu sebut Jasman, untuk entri data kali ini kapasitasnya disediakan mencapai 150 ribu orang, sementara diketahui target PPDB online sekitar 100 ribu orang. Sehingga masih banyak ruang dan tidak memberatkan saat entri data siswa. Servernya juga milik Diskominfo Sumbar, sehingga nantinya tidak pindah-pindah.
Sebagaimana diketahui, SMA dan SMK di Sumbar memiliki daya tampung sekitar 75 ribu orang di lebih 400 SMA dan SMK. Sementara siswa SMP sederajat yang lulus tahun ini tercatat sebanyak 97.152 siswa. (Rahmadi/yki)