Berita Padang - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Ke polisi, Jandi mengaku hanya melerai, dan sama sekali tidak ikut memukul anggota Brimob itu.
Langgam.id - Kiper Persatuan Sepakbola Indonesia Semarang (PSIS) Jandia Eka Putra membantah dirinya terlibat dalam aksi pemukulan seorang anggota Brimob Polda Sumbar, Briptu Fauzi. Pemain bernomor punggung 30 ini mengaku hanya melerai.
"Saya yang berusaha melerai kejadian tersebut, artinya berita (ikut memukul) itu tidak benar adannya," ujar Jandia kepada langgam.id, Selasa (10/5/2022).
Mantan kiper Semen Padang FC ini juga mengaku statusnya saat ini hanya sebatas saksi. Sebab ia berada di lokasi kejadian. "Saya di sini statusnya hanya sebagai saksi," ucapnya.
Pemeriksaan pemain berusia 34 tahun ini diketahui berlangsung hingga Selasa (10/5/2022) subuh. Penyidik Polresta Padang terus menggali keterangan, untuk sementara, dari 10 orang yang diperiksa, lima di antaranya terbukti terlibat pemukulan.
Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Dedy Adriansyah Putra mengatakan, hasil pemeriksaan Jandia, ia mengaku hanya melerai. Namun, pihaknya akan mencari saksi tambahan dari luar yang diamankan sebelumnya.
"Dia (Jandia) memang memegang korban, tapi klarifikasi dia untuk melerai. Jadi dipegangnya dan dirangkul untuk melerai. Ini keterangan sementara dari saksi dari mereka, saksi dari luar yang kami kesulitan mencari," ujar Dedy.
Dalam kasus ini, kata Dedy, Jandia dan empat orang saksi lainnya telah dipulangkan. "Selebihnya kami pulangkan, tapi kami masih dalami keterangannya, kami wajib lapor. Kasus masih berjalan," katanya.
Diketahui, peristiwa penganiayaan ini diketahui terjadi di kawasan Pantai Pasir Jambak, Kota Padang, Sumbar, Minggu (8/5/2022). Korban mengalami luka memar dan goresan di pipi.
Keberadaan Jandia di lokasi diketahui sedang bermain sepakbola bersama pemuda setempat. Sedangkan personel Brimob yang menjadi korban sedang berwisata bersama keluarga.
Baca juga: Soal Keterlibatan Jandia dalam Kasus Penganiayaan Anggota Brimob, Polisi: Masih Kami Periksa
Di saat itu, bola hampir mengenai keluarga anggota Brimob, sempat ditegur dua kali namun tak diindahkan. Cekcok terjadi hingga berujung pengeroyokan terhadap korban.
—