Alumni Minta Polda Ambil Alih Kasus Pengeroyokan Santri Nurul Ikhlas

Alumni Minta Polda Ambil Alih Kasus Pengeroyokan Santri Nurul Ikhlas

Alumni PPMNI unjuk rasa di depan Mapolda Sumbar (Foto: Rahmadi)

Langgam.id - Alumni Pondok Pesantren Nurul Ikhlas (PPMNI) Tanah Datar dan keluarga korban minta Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Barat ambil alih kasus pengerokan yang berujung kematian terhadap Roby Al Halim, Rabu (20/03/2019).

Sekira sepluh orang alumni Pondok Peantren (Ponpes) Nurul Ikhlas aksi di depan Mapolda Sumbar. Mereka meminta Polda dan Kejadi Sumbar ambil alih kasus pengeroyokan Roby yang saat ini masih dalam proses penyidikan Polresta Padang Panjang.

Selain itu, aksi tersebut juga meminta Gubernur dan DPRD Sumbar memanggil dewan pembina yayasan serta pimpinan PPMNI Tanah Datar untuk mempertanggungjawabkan atas peristiwa yang terjadi di Ponpes, baik secara administrasi, moral ataupun sosial.

Tidak hanya itu, mereka juga meminta evaluasi total sistim pendidikan di PPMNI.

Haprizal Roji, koordinator aksi menyebutkan, hingga saat ini belum ada perkembangan, padahal penyidikan sudah berjalan satu bulan lebih.

"Kasus ini sudah viral, sidah diliput semua media, korban meninggal dunia. Tapi, 17 orang itu (anak pelaku-red) tidak ditahan. Malah dititipkan kembali ke pesantren. Ini sangat lambat. Makanya, kami minta Polda Sumbar segera ambil alih kasus tersebut," ujarnya, Rabu (20/03/2019).

Sebelumnya, dikatakan Haprizal, dia sudah bertemu Kasatreskrim Polresta Padang Panjang, Iptu Jonaidi Kalbert.

Haprizal menilai, keterangan dari berkas yang disampaikan Kalbert, tidak memuaskan. "Isinya Polres Padang Panjang sudah melakukan penyidikan, sudah memeriksa saksi-saksi, dan sudah melakukan reka ulang, setelah dibaca kami tidak puas," ungkapnya.

Jika tidak ditanggapi polda dalam waktu dekat, Haprizal akan melapor ke Mabes Polri.

Aksi tersbut tidak hanya di Polda Sumbar, Alumni PPMNI juga unjuk rasa di kantor Kejati, Gubernur dan DPRD Sumbar.

Menanggapi aksi tersebut, Ihsan Al Fadli, kakak kandung Roby Al Halim membenarkan aksi itu atas nama keluarga dan alumni PPMNI.

"Kami tidak puas dengan hasil kerja polisi, kami juga sudah bicarakan hal itu, kami tidak terima," ujar Fadly ketika dihubungi Langgam.id via telepon.

Fadly menilai, kasus yang menimpa adiknya merupakan kasus besar. Seharunya polisi menangani dengan cepat.

Tidak hadirnya keluarga dalam aksi tersebut, dikatakan Fadly, keluarga masih berduka. "Memang ada rencana aksi, tapi yang alumni saja turun. Kalau orang tua, tidak mungkin ikut, sedangkan pikiranya masih kacau, saya juga sedang tidak berada di Padang," kata Ihsan.

Kasatreskrim Polresta Padang Panjang, Iptu Kalbert Jonaidi mengaku terkejut dengan aksi almni tersebut. "Itulah, nggak ngerti juga saya. Kami masih berkoordinasi dengan orang tua korban. Kalau soal proses, tentu tetap di Padang Panjang," ujarnya kepada Langgam.id saat dihubingi via telepon.

Dikatakan Kalbert, terkait kasus Roby, sudah sampai tahap pengiriman berkas ke Kejaksaan Negeri Padang Panjang.

Saat ini, Polresta Padang Panjang masih menunggu respon dari kejaksaan. "Berkas sudah dikirim ke kejaksaan. Tentu kita akan menunggu dulu dari jaksa, apakah sudah lengkap atau masih ada kekurangan, itu prosesnya sekarang," ungkap Kalbert.

Selain itu, Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Syamsi mengatakan, proses hukum terhadap kasus Roby tetap dipercayakan kepada Polresta Padang Panjang.

"Polresta Padang Panjang, saya kira sudah melakukan penyidikan sesuai dengan prosedur, sudah dilakukan profesional, jadi percayakan saja kepada penyidik bahwa mereka telah melakukan sesuai aturan," ujar Syamsi.

Dia menilai, unjuk rasa boleh saja dan akan diterima, karean itu proses penyampaian pendapat. "Tapi, Polda Sumbar akan tetap meyrahkan kasus itu ke Polresta Padang Panjang," jelasnya.

Kalau keluhannya lamban, dikatakan Syamsi, semua pemeriksaan pidana itu ada tahap-tahapnya. Apalagi itu terkait kasus anak di bawah umur. "Tentu prosesnya beda, kalau tahapnya sudah betul itu. Keluarga mohon bersabar, semua butuh proses," ungkap Sayamsi. (Rahmadi/FZ)

Baca Juga

Ribuan Santri di Lubuk Basung Gelar Pawai Obor
Ribuan Santri di Lubuk Basung Gelar Pawai Obor
139 Santri Tamat dari MTI Canduang Tahun Ini
139 Santri Tamat dari MTI Canduang Tahun Ini
Kronologi Kasus Dugaan Ayah Aniaya 2 Anak di Pasaman
Polisi Ringkus Pelaku Terduga Pengeroyokan Ketua Relawan Anies Baswedan
Langgam.id - Windu Nuril Ilahi tamatan Ponpes Nurul Yaqin Ringan-ringan bertarung dalam pemilihan Putri Hijab Nusantra tahun 2022.
Windu, Guru Kitab Kuning Asal Kota Padang Wakili Sumbar di Ajang Putri Hijab Nusantara
Langgam.id - Polres Ponorogo menetapkan dua orang tersangka dalam kasus meninggalnya santri Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor Mlarak Ponorogo.
Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kasus Meninggalnya Santri Gontor, Seorang di Antaranya Asal Sumbar
Kronologi Kasus Dugaan Ayah Aniaya 2 Anak di Pasaman
2 dari 5 Pelaku Pengeroyokan Anggota Brimob di Padang Anak Bawah Umur