Langgam.id-Ratusan pemuda menggelar aksi menyalakan 1000 lilin di kawasan Monumen Tugu Gempa, Kota Padang, Kamis (28/10/2021). Aksi yang tergabung dalam Gerakan Suara Rakyat itu dilaksanakan untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-93.
Saa aksiAksi tampak ratusan anak muda memanfaatkan karya seni dalam menyuarakan aspirasinya. Mulai dari musikalisasi puisi, mimbar bebas, live mural, hingga menyalakan lilin dilakukan. Ada juga lapak baca gratis dan donasi baju.
Aksi dilakukan untuk menyampaikan catatan merah tujuh tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Panitia aksi, Doko (21) mengatakan aksi panggung perlawanan yang didirikan atas refleksi tujuh tahun kepemimpinan jokowi. Dalam aksi disampaikan aspirasi masyarakat Sumbar, tentang apa aja keluh kesah dan catatan merah yang ditorehkan Jokowi dalam tujuh tahun kepemimpinannya.
"Banyak lembaga yang ikut, Ormawa juga ada, komunitas pegiat seni, komunitas literasi juga," katanya soal peserta yang ikut.
Aksi dilakukan bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda. Selain nuansa yang tepat, hal itu juga dapat mengaspirasi siapapun untuk menyuarakan kritikan terhadap pemerintahan.
Selain itu, Tanggal 28 Oktober juga dinilai bertepatan dengan penetapan Undang-undang Cipta Kerja dan Hari jadi tujuh tahunnya Pemerintahan Jokowi.
Terdapat beberapa permasalahan yang di suarakan. Salah satunya yaitu suburnya korupsi di seluruh Indonesia, dan Indeks Demokrasi Indonesia yang merosot tajam.
"Selain itu, juga ada tingginya kasus pelecehan seksual di Indonesia, indakan aparat yang represif kepada masyarakat, komersialisasi pendidikan, dan penuntasan pelanggaran ham yang belum selesai juga," ujarnya.
Gerakan suara rakyat akan menjadi oposisi yang tetap bagi pemerintahan Jokowi hingga kepemimpinannya lengser. Aksi panggung perlawanan merupakan wujud aksi massa yang berubah bentuk, terutama di tengah pandemi seperti saat ini.
"Kalau menghadirkan aksi massa, apa output yang akan didapatkan ketika aksi massa, lebih baik merefleksi apa yang sudah terjadi dan apa saja yang catatan untuk Jokowi," ujarnya.
Dengan adanya panggung hari ini pemerintah bisa diingatkan pemerintah sadar dengan kejadian yang ada seperti perundang undangan atau produk hukum yang dikeluarkan pro rakyat ke depannya.
Kemudian, aksi 1000 lilin memiliki makna redupnya demokrasi di Indonesia, sehingga seluruh peserta aksi menyalakan lilin secara bersama-sama sambil menyatakan sikap.
"Kayak momentum yang ingin kita lakukan atas redupnya demokrasi indonesia saat ini. Kita menghidupkan seribu lilin secara sama sama menyatakan sikap," tandasnya.