Ahli Anggap Kenaikan Cukai Rokok 12,5% Belum Mampu Kurangi Perokok Anak dan Wanita

meningkat, optimalisasi pajak daerah

Ilustrasi - pajak. (Gambar: Mohamed Hassan/pixabay.com)

Langgam.id - Tobacco Control Support Center Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (TCSC-IAKMI) menilai kenaikan cukai rokok sebesar 12,5 persen yang akan diberlakukan mulai Februari tahun depan, belum mampu untuk menurunkan prevalensi merokok, khususnya pada kalangan anak-anak dan perempuan. Meskipun begitu mereka mengapresiasi keputusan Menteri Keuangan Sri Mulyani tersebut.

“Pemerintah seharusnya menaikkan cukai rokok sebesar 25 persen, harga jual eceran (rokok) naik sebesar 57 persen, dan melarang penjualan rokok batangan,” ungkap Ketua TCSC IAKM, Sumarjati Arjoso, Jum’at (11/12/2020).

Dia menambahkan jika cukai rokok dinaikkan sebesar 25 persen, harga rokok, terutama yang eceran akan benar-benar tidak terjangkau. Selain itu pihaknya juga menyayangkan dibatalkannya simplikasi cukai oleh pemerintah walaupun celah tarif diperkecil.

“Penyerdehanaan stuktur tarif cukai hasil tembakau secara merata akan menjadi instrumen yang ideal untuk meningkatkan penerimaan negara sekaligus penurunan konsumsi rokok di masyarakat,”ujarnya.

Sementara itu, Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan mengatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani menaikkan cukai rokok dengan mempertimbangkan lima indikator. Di antaranya prevalensi merokok pada anak dan perempuan, kesehatan publik, tenaga kerja atau petani, rokok illegal, dan penerimaan negara.

“Pemerintah wajib menomorsatukan kesehatan publik jika ingin target utama Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 tercapai, sekaligus menikmati bonus demografi,” ujar Ede. (Dian/ABW)

 

Baca Juga

Memperingati Hari Bumi, WALHI dan Ford Foundation Dorong Ekonomi Nusantara untuk Pulihkan Indonesia
Memperingati Hari Bumi, WALHI dan Ford Foundation Dorong Ekonomi Nusantara untuk Pulihkan Indonesia
Produksi Udang Vaname Agam Capai 1.431 Ton Sepanjang Tahun 2023
Produksi Udang Vaname Agam Capai 1.431 Ton Sepanjang Tahun 2023
Wali Kota Padang Klaim Realisasi Progul Lebihi Target per Bulan Oktober
Wali Kota Padang Klaim Realisasi Progul Lebihi Target per Bulan Oktober
Merokok salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas di Indonesia. Terdapat 19 jenis penyakit yang diakibatkan oleh rokok.
Dinkes Padang Siap Dukung Tim TC West Sumatera dalam Penguatan Implementasi KTR
Langgam.id - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) mengaku takjub dan terpukau dengan keindahan yang dimiliki Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Jurus-jurus Mentawai Keluar dari Status Daerah Tertinggal
Padang Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,07 Persen
Padang Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,07 Persen