Langgam.id - Sejumlah wilayah di Kabupaten Agam dilanda banjir. Bahkan, satu unit jembatan dikabarkan putus dan menghambat akses mobilisasi masyarakat. Kondisi ini dipicu tingginya curah hujan yang melanda daerah tersebut sepanjang Selasa (22/10/2019).
Jembatan putus ini berada di Jorong Cancang, Nagari Tiku Utara, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam. Meski banjir mulai surut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih berupaya melakukan penanggulangan darurat pascabanjir hingga kini.
"Kondisi saat ini banjir sudah mulai surut. Tapi banjir ini mengakibatkan kerusukan beberapa infrastruktur. Saat ini yang sangat urgent adalah pembulihan akses masyarakat," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Agam, Wahyu Bestari dihubungi langgam.id, Selasa (22/10/2019) siang.
Selain jembatan, sejumlah badan jalan juga rusak akibat banjir tersebut. Begitupun untuk tebing sungai yang berdampak salah satu masjid apabila dibiarkan. "Kami upaya perbaikan, curah hujan mulai reda. Kami bekerja sama dengan dinas terkait dalam penanganan darurat," ujarnya.
Putusnya salah satu jembatan ini mengakibatkan mobilisasi masyarakat dari dan menuju Nagari Tiku Utara terhambat. Meski demikian, masyarakat tidak terisolir. Namun, apabila menempuh jalan alternatif memakan waktu cukup lama.
"Kami sedang upaya penanganan. (Jembatan rusak) karena dihantam banjir. Sebenarnya dampak banjir genangan air tidak begitu mengenang rumah masyarakat, tapi area pertanian yang banyak sudah panen," tuturnya. (Irwanda/RC)