• Masuk
  • Daftar
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Langgam.id
  • BERITA
  • KHAS
  • PALANTA
  • KOLOM
  • BERITA
  • KHAS
  • PALANTA
  • KOLOM
Langgam.id
Home Berita

Abdullah Khusairi, Mantan Jurnalis Peraih Gelar Doktor dengan Nilai Cum Laude

Rahmadi
16/07/2019 | 15:12 WIB
A A
Abdullah Khusairi disaksikan istri saat sidang disertasi untuk meraih gelar doktor di UIN Syarifhidayatullah Jakarta (ist)

Abdullah Khusairi disaksikan istri saat sidang disertasi untuk meraih gelar doktor di UIN Syarifhidayatullah Jakarta (ist)

Langgam.id – Abdullah Khusairi menjadi doktor ke-1.151 Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. Mantan jurnalis Padang Ekspres itu berhasil mempertahankan disertasi berjudul “Diskursus Islam Kontemporer di Media Cetak, Kajian Terhadap Radikalisme dalam Artikel Populer Surat Kabar Harian Kompas dan Republika (2013-2017).

Dengan begitu, lelaki kelahiran Sarolangun, Jambi 16 April 1977 silam, resmi menyandang gelar doktor setelah dinyatakan lulus dalam dalam sidang yang digelar Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Jakarta, Senin (16/7/2019) kemarin.

Baca Juga

Dinahkodai Maneger Nasution, PP Iluni UIN Imam Bonjol Padang Resmi Dikukuhkan

Lahirkan Pengelola Wakaf Profesional, FEBI UIN Imam Bonjol Jalin Kerjasama dengan LSP BWI

Bang Dul, begitu sapaannya akrabnya, sehari-hari mengajar di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN IB Padang. Ia meraih doktor lewat beasiswa Ministry of Religion Affair (MORA) Kemenag RI tahun 2016 yang meraih nilai cumlaude dalam waktu tiga tahun.

Sebelum menjadi dosen, karir Abdullah Khusairi berawal dari seorang reporter Harian Pagi Padang Ekspres. Setelah itu, ia terus berproses di perusahaan pers jaringan Jawa Pos Grup itu.

Di kancah media massa, Bang Dul pernah menjabat sebagai Redpel Edisi Minggu Padang Ekspres. Setelah itu, ia juga pernah menjadi Manajer Program dan Produksi Padang TV. Lalu, Pemimpin Redaksi Padang Today, Wakil Pemimpin Redaksi Posmetro Padang.

Saat masih jadi jurnalis, Khusairi juga sempat jadi pengurus Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Padang. Semasa kuliah, ia juga aktif di Lembaga Pers Mahasiswa Suara Kampus UIN IB Padang.

Dalam disertasinya, Abdullah perpandangan bahwa saat ini, setelah kehadiran media sosial (medsos), banjir informasi semakin besar dan akhirnya menjadi kekuatan sosial politik ekonomi.

Medsos telah menempati urutan pertama bagi publik dunia untuk mendapatkan informasi dan beropini. Contohnya, aksi 411 dan 212 yang diklaim menghadirkan jutaan orang di Jakarta merupakan dampak dari penggunaan medsos.

Ia mengutip dari Bill Kovack dan Tom Rosenstiel yang mengatakan bahwa perkembangan industri media informasi ditandai dengan lahirnya beragam medium informasi. Lantas, informasi menyebar begitu cepat. Namun, akurasi, validitas, dan kebenaran sering kali ditumpangi oleh kepentingan penyebar berita tersebut.

“Karenanya penting dilakukan cross check, verifikasi, yang dalam bahasa agama Islam disebut tabayyun,” tulis Bang Dul dalam disertasinya.

Ia juga memaparkan alasan kenapa memilih dua media cetak Harian Kompas dan Harian Republika dalam disertasinya. Menurutnya, pilihan tersebut dilandasi hasil pemetaan dan pertimbangan dari corak pemberitaan
dan kepemilikan media. Keduanya juga media cetak meanstream yang terbit setiap hari.

“Kedua media memiliki latar belakang penerbitan berbeda. Harian Kompas diterbitkan oleh aktivis agama Katolik dan didukung beberapa jenderal militer. Sedangkan Harian Republika diterbitkan kalangan aktivis agama Islam,” katanya.

Kedua media ini sangat kontras dalam bidang latar belakang ideologis. Kompas merupakan harian Cina-Jawa Katolik yang independen dan dikenal dengan jurnalisme akomodatif. Sedangkan Harian
Republika dapat dipandang sebagai media cetak berhaluan ideologi Islam.

Hasil disertasinya menyimpulkan bahwa Harian Kompas menerbitkan artikel
populer tentang radikalisme dengan perspektif moderatisme, humanisme, dan
harmoni, namun bermuatan puritanisme dan liberalisme.

Sedangkan Harian
Republika menerbitkan artikel populer tentang radikalisme dengan perspektif
puritanisme, namun bermuatan liberalisme dan moderatisme.

“Diskursus pemikiran Islam kontemporer, khususnya tentang radikalisme akan diterbitkan di Harian Kompas dan Harian Republika ketika ada peristiwa berdasarkan teori news value dalam ilmu jurnalistik,” tulisnya.

Di dalam penelitian tersebut, ia menyarankan agar akademisi tidak hanya menulis di
jurnal-jurnal ilmiah yang akses pembacaannya terbatas pada ruang-ruang ilmiah dan tidak sampai ke ruang publik (public sphere).

Penulis-penulis artikel populer Islam Kontemporer, khususnya tentang radikalisme tidak sampai hitungan seratus penulis. Bila merujuk kepada kepentingan publik, hajat ilmu pengetahuan publik, keberlangsungan bangsa dan Negara dan pencerdasan umat, sangat dibutuhkan banyak penulis artikel populer yang cakap untuk memerjuangkan wacana dan kepentingan umat.

Ia juga menyarankan kepada Harian Kompas menyiapkan redaktur khusus Islam Kontemporer agar bisa mengorbit lebih banyak barisan penulis baru. Sehingga tidak hanya mengandalkan cendekiawan-cendekiawan ternama yang mapan dan sibuk.

Sedangkan untuk Harian Republika, ia menyarankan agar membangun karakter media yang moderat dan tidak berorientasi pada jalan dakwah yang formal dan mengerdilkan keluasan siar. (Rahmadi/RC)

Tags: UIN Imam Bonjol
Bagikan360TweetKirim

Baca Juga

Langgam.id - Kereta Api Wisata Lokomotif Uap bergerigi seri E1060 lintas Sawahlunto-Muaro Kalaban direncanakan beroperasi Januari 2023.

Perbaikan Jalur Kereta Api Mak Itam Sawahlunto-Muaro Kalaban Dimulai

02/07/2022 | 15:26 WIB
Langgam.id - Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa Putra menyerahkan benda pusaka raja-raja Minangkabau dan melewakan gelar adatnya.

Melewakan Gelar Adat Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa Putra

01/07/2022 | 16:50 WIB
Surau Baru, pusat Tarekat Naqsabandiyah pertama di Kota Padang, didirikan 1919 silam. (Foto: Nandito/Langgam.id)

Jemaah Naqsabandiyah Rayakan Idul Adha 8 Juli 2022

01/07/2022 | 16:38 WIB

Kuliah Umum di Unand, Teten Mau UMKM Naik Level Berbasis Inovasi

01/07/2022 | 16:21 WIB

Discussion about this post

Terpopuler

General Manager Marketing PT Eka Bogainti (HokBen) Fransiska Lucky di gerai HokBen Transmart Padang. (Foto: Heri Faisal/Langgam)

Buka 1 Juli, HokBen Resmikan Store Pertama di Kota Padang

30/06/2022 | 11:38 WIB
Langgam.id - Semen Padang FC resmi menjadikan Stadion Gelanggang Olahraga (GOR) Haji Agus Salim sebagai hombase atau kandang.

Stadion GOR Haji Agus Salim Jadi Kandang, Semen Padang FC Bayar Rp10 Juta Per Pertandingan

30/06/2022 | 16:46 WIB
Langgam.id - Manajemen Semen Padang FC sempat ingin menjadikan Stadion Utama Sumbar sebagai kandang tim untuk mengarungi Liga 2 2022.

Sempat Dilirik, Ini Alasan Semen Padang FC Tak Pilih Stadion Utama Sumbar sebagai Kandang

28/06/2022 | 13:45 WIB
mutasi kapolda sumbar

Polda Sumbar Tuntaskan Seleksi Penerimaan Bintara dan Tamtama, Berikut Rincian Jumlahnya

25/07/2021 | 08:40 WIB
General Manager Marketing PT Eka Bogainti (HokBen) Fransiska Lucky di gerai HokBen Transmart Padang. (Foto: Heri Faisal/Langgam)

Resmi Buka di Padang, Ini Promo HokBen Selama Bulan Juli

01/07/2022 | 07:17 WIB
Langgam.id

Berita  •  Khas  •  Palanta  •  Kolom

Ikuti Kami

Copyright 2019-2021 PT. Langgam Digital Nusantara | All rights reserved.

Tentang  •  Kerjasama & Iklan  •  Pedoman Media Siber  •  Ketentuan Privasi  •  Indeks 

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • BERITA
  • KHAS
  • PALANTA
  • KOLOM
  • Masuk
  • Daftar

Copyright 2021 PT. Langgam Digital Nusantara | All rights reserved.

Selamat datang

Silakan masuk ke akun anda

Forgotten Password? Daftar

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In