Langgam.id - Menjelang waktu berbuka puasa, di tiap sudut kota di Sumatra Barat (Sumbar) selalu dipenuhi oleh pedagang takjil dan kuliner. Makanan dengan berbagai warna dan rasa akan dijajakan di pinggir jalan maupun di toko-toko.
Berbagai jenis takjil dengan beraneka warna dan rasa dijual. Jika bicara soal takjil dan warna hijau, pasti pikiran kita akan langsung tertuju ke si bulat hijau nan manis. Ya, onde-onde. Makanan khas Minangkabau ini tidak pernah absen dari ragam hidangan pabukoan. Selain enak, harga onde-onde juga sangat terjangkau.
Di pasar pabukoan, biasanya onde-onde dijual seharga Rp10.000 dalam tempat yang telah dikemas. Isinya berkisar dari 15 sampai 20. Tergantung besar dan kecilnya ukuran onde-onde yang dijual.
Bentuk onde-onde menyerupai bola pingpong. Rata-rata yang dijual dipasaran onde-onde berwarna hijau. Namun, ada juga sebagian orang yang membuat onde-onde berwarna seperti pulut merah.
Sekilas, onde-onde memang serupa dengan klepon (makanan khas Jawa). Namun, bila dirasakan betul, tektur onde-onde Minangkabau jauh lebih lembut dan aroma pandannya jauh lebih menggoda selera.
Baca juga: Resep Kolak Dalimo yang Manis dan Kenyal, Cocok untuk Buka Puasa
Onde-onde terbuat dari tepung ketan yang dicampuri pewarna hijau plus daun pandan. Lalu, adonan dimasak dengan garam dan air secukupnya. Setelah adonan ketan matang, mulailah dibulatkan kecil-kecil.
Lantas, adonan ketan dilubangkan dan di dalamnya dimasukkan gula merah. Setelah itu, adonan bulat kembali dimasak ke dalam dandang agar gula merah yang di dalam adonan tersebut menyatu dengan ketan.
Ketika telah matang, onde diletakkan dalam tempat yang telah disediakan. Dalam kondisi panas itulah ditaburi parutan kelapa yang seperti bunga putih di atas onde-onde berwarna hijau. Dan, onde-onde siap disantap. Hati-hati, kadang gula merahnya muncrat keluar kalau tidak hati-hati menggigit onde-onde.
Dilansir dari berbagai sumber, konon onde-onde sebenarnya makanan yang yang berasal dari Tiongkok yang sudah ada sejak zaman Dinasti Tang. Setelah itu berkembang dibawa pendatang hingga ka Asia Timur dan Tenggara.
Onde-onde pun berkembang ke berbagai daerah Indonesia dengan bentuk, rasa dan nama yang berbeda. Ada yang menamainya kue bola, klepon dan sebagainya. Namun, yang jelas onde-onde asli Minangkabau juga memiliki cita rasa enak dan berbeda dengan daerah lainnya. Sehingga wajar onde-onde pun diklaim menjadi kuliner Minangkabau.(*/Ela)