LBH Padang Pertanyakan Dasar Hukum Penyitaan Buku

LBH Padang Pertanyakan Dasar Hukum Penyitaan Buku

Koramil 01 Padang Barat-Padang Utara bersama Kejaksaan Negeri Padang, Sumatra Barat menyita buku yang dianggap berbau komunisme, Selasa 8/1. (Foto: Istimewa)

Langgam.id - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, Sumatra Barat mempertanyakan dasar hukum penyitaan beberapa buku yang dianggap berbau ideologi komuniS oleh aparat TNI dan Kejaksaan Negeri setempat.

Wakil Direktur LBH Padang, Indira Suryani mengatakan pihaknya belum bisa mengatakan hal tersebut sebagai proses hukum, karena berdasarkan informasi yang ia peroleh penyitaan itu tidak disertai surat apa pun.

"Hal ini harus ditentukan terlebih dahulu,proses hukum atau apa, kalau bukan proses hukum maka hal itu merupakan bentuk penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan," katanya di Padang, Kamis (10/1/2019).

Indira menyebutkan, pihaknya ingin mengklarifikasi kepada kejaksaan maupun koramil terkait dasar hukum yang digunakan dalam penyitaan tersebut.

Menurutnya, apabila hal itu dikatakan sebagai sebuah proses hukum, maka harus ada aturan hukum yang jelas.

"Sebenarnya aturan yang mengatakan jaksa punya kewenangan sudah dicabut dan dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi pada putusan Nomor 6-13-20/PUU-VIII/2010, bahwa jaksa tidak lagi memiliki kewenangan menyita buku-buku, sekalipun itu sudah dilarang," jelasnya.

Selain itu ia berpendapat bahwa setiap buku yang dicetak tentu sudah melalui proses yang panjang dan tidak hanya dijual di satu toko, tapi juga di beberapa toko.

Sebelumnya, pada Selasa (8/1/2019) pihak Koramil 01 Padang Barat-Padang Utara bersama Kejaksaan Negeri Padang menyita sebanyak enam buku yang dianggap memiliki isi berbau ideologi komunis Toko Buku Nagare Boshi.

Enam buku tersebut terdiri dari 3 judul berbeda, yaitu Kronik ’65, Mengincar Bung Besar, dan Jasmerah.

“Saya tidak dapat memberikan keterangan secara benar, tapi buku-buku ini sudah jelas berjudul tentang Partai Komunis Indonesia (PKI). Sementara di Indonesia, PKI itu tidak diperbolehkan,” kata Komandan Koramil 01 Padang Barat-Padang Utara, Mayor Infanteri P. Simbolon.(Syahrul R/HM)

Baca Juga

LBH Padang mengkritik keputusan Komisi Informasi Pusat (KIP) yang menutup akses publik terhadap informasi pemulihan kontaminasi abu batubara
LBH Padang Kritik KIP yang Tutup Informasi Pemulihan Abu Batubara PLTU Ombilin
Perhimpunan Dokter Forensik dan Medikolegal Indonesia (PDFMI) merilis hasil ekshumasi jenazah Afif Maulana pada Rabu (25/9/2024)
Ayah Afif Yakin Anaknya Meninggal Sebelum Jatuh ke Sungai
Perhimpunan Dokter Forensik dan Medikolegal Indonesia (PDFMI) mengungkapkan hasil ekshumasi jenazah Afif Maulana pada Rabu (25/9/2024)
LBH Padang Minta PDFMI dan Polisi Berikan Hasil Lengkap Laporan Ekshumasi Afif Maulana
Koalisi Advokat Anti Penyiksaan melaporkan kasus dugaan penyiksaan yang dilakukan oleh anggota kepolisian terkait kematian bocah 13 tahun,
Kematian AM Diduga Disiksa Oknum Polisi, Koalisi Advokat Lapor ke Propam Polda Sumbar
LBH Padang memberikan tanggapannya terkait konferensi pers yang dilakukan Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono atas meninggalnya AM,
Tanggapi Pernyataan Kapolda Soal Kematian AM, LBH: Berhenti Lindungi Pelaku, Proses Mereka Semua
Investigasi LBH Padang: Meninggalnya Bocah Malang AM di Batang Kuranji Diduga Disiksa Polisi
Investigasi LBH Padang: Meninggalnya Bocah Malang AM di Batang Kuranji Diduga Disiksa Polisi