Langgam.id - Iven balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS) 2021 direncanakan digelar pada September nanti. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp7 miliar.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial menjelaskan, berdasarkan jadwal yang didaftarkan kepada Union Cycliste Internationale (UCI) TdS dilaksanakan pada 4 sampai 12 September 2021. Namun karena ada rencana pengurangan etape, pihaknya melapor lagi ke induk organisasi internasional olahraga sepeda tersebut.
"Jadwal kita sudah acc di UCI, cuma karena kita ada pengurangan etape kita usul lagi menjadi 4 sampai 10 September, cuma kita belum dapat jawaban," katanya di Kantor Gubernur Sumbar, Senin (8/3/2021).
Ia menjelaskan, pelaksanaan TdS ini dikurangi menjadi 5 etape race dan 2 etape gran fondo. Etape race adalah balap seperti biasa, sementara etape gran fondo untuk komunitas sepeda balap dan nanti akan dibuka slotnya.
"Jadi gran fondo ikut balap juga tapi jadwal berbeda, lintasannya tidak sama, lintasannya agak berkurang karena itu tidak termasuk balap internasional," katanya.
Baca juga: Pemko Padang Siapkan Anggaran Rp 850 Juta untuk Tour de Singkarak 2021
Terkait 5 etape balap nantinya, masih tentatif. Pihaknya mengusulkan jalur dari Kota Padang-Limapuluh Kota yaitu finis di Harau. Kemudian Limapuluh Kota-KotaSolok dan ada city race di sana. Selanjutnya, Kota Solok-Padang dan juga ada city race nantinya di Padang.
Terkait keikutsertaaan di luar Sumbar terang Novrial, saat ini yang menyatakan ikut adalah Jambi yaitu Sungai Penuh dan Kerinci. Sementara untuk Riau dan Bengkulu juga sudah disampaikan tetapi belum merespon.
"Jadi dulu kita mengadakan sampai 9 etape, sekarang hanya ada 5 etape, jadi ada pengurangan 4 etape," katanya.
Novrial mengungkapkan, sampai saat ini sejumlah peserta juga telah mendaftarkan diri seperti dari Kazakhstan, China, Malaysia, Iran dan lainnya. Jumlah peserta akan terus bertambah nantinya lewat pendafataran yang dilakukan secara online.
Baca juga: Sandiaga Uno Dijadwalkan Ikut Buka Tour de Singkarak 2021
Selain itu terangnya, karena balap dilaksanakan masa pandemi covid-19, maka kegiatan harus dilaksanakan sesuai protokol kesehatan. Kemudian pembalap, official, dan panitia harus punya sertifikat vaksin 2 kali.
"Kemudian saat akan balap dilaksanakan PCR atau swab antigen. Kemudian penonton yang masuk daftar online ke venue start dan finish, dan kita beri fasilitas swab antigen atau swab antibody seperti biasa," katanya.
Ia menyebutkan, kegiatan ini dibiayai dengan anggaran Rp7 miliar dari APBD Sumbar. Sementara dari pusat, Menteri Parekfraf berjanji akan membantu dana namun angkanya masih belum diketahui.
"Sementara dari daerah akan menyediakan dukungan akomodasi, hadiah, dan makan, namun masih dihitung. Ada tiga daerah yang terlibat yaitu Kota Padang, Kabupaten Limapuluh Kota, dan Kota Solok. (Rahmadi/yki)