Langgam.id - Polisi masih berupaya untuk mengungkap kasus perampokan dan penganiayaan bermodus mobil travel terhadap seorang guru di MAN 1 Padang Pariaman bernama Nurlela. Penyelidikan masih terus berjalan dan Polisi telah mengumpulkan keterangan sejumlah saksi.
"Kami masih mencari bukti dan mengumpulkan keterangan. Saksi sudah ada empat orang kami minta keterangan, termasuk korban," ujar Kanit Reskrim Polsek Koto Tangah, Ipda Mardianto Padang dihubungi langgam.id, Jumat (5/2/2021).
Mardianto menyebutkan, para saksi merupakan warga di sekitar lokasi korban diturunkan dari mobil oleh pelaku. Diketahui saat itu korban diturunkan paksa di kawasan By Pass Anak Air.
"Saksi kami ambil dari warga yang berada di lokasi terkahir korban diturunkan pelaku dari mobil," jelasnya.
Hasil penyelidikan sementara, kata Mardianto, kuat dugaan semua orang yang ada di dalam minibus terlibat dalam aksi perampokan dan penganiayaan tersebut. Saat kejadian, terdapat empat orang yang ada dalam mobil tersebut.
"Karena mereka satu mobil, artinya mengetahui semua kejadian itu. Sesuai keterangan korban ada tiga laki-laki dan satu perempuan (dalam mobil)," katanya.
Baca juga: Soal Perampokan Bermodus Travel, DPRD Sumbar Desak Dishub dan Polisi Bertindak
Sebelumnya, korban yang merupakan guru mata pelajaran Alquran dan Hadis itu hendak berangkat menuju sekolah dari Kota Padang, Selasa (2/2/2021). Seperti biasa, korban menaiki moda transportasi darat travel.
"Cerita yang kami dapat dari beliau, beliau kan berangkat setiap pagi dari Padang sekitar pukul 06.00 WIB. Menunggu mobil di sekitar kawasan Simpang Pasir Jambak," kata Kepala MAN 1 Padang Pariaman, Amrizon.
Kemudian, kata dia, datang minibus Avanza berwarna silver yang diyakini korban sebagai travel. Hal ini diperkuat dengan adanya dua penumpang lainnya.
"Terus naik travel, travel tidak biasanya. Setelah masuk mobil, di dalam ada wanita yang berhijab. Ada bertiga di dalam, satu sopir, satu penumpang wanita dan satu penumpang pria di belakang," jelasnya.
Namun setelah korban masuk ke dalam mobil, ternyata terdapat satu penumpang pria lainnya yang bersembunyi di kursi belakang. Pada saat itulah terjadi penyekapan hingga berujung penganiayaan.
Sejumlah harta benda korban yang hilang di antaranya uang tunai, handphone, cincin emas hingga pengurusan isi tabungan. Untuk saat ini korban diistirahatkan pihak sekolah untuk pemulihan luka maupun trauma. (Irwanda/ABW)