Karyawan BUMD di Solok Terlibat Jual Beli Satwa Dilindungi

Karyawan BUMD di Solok Terlibat Jual Beli Satwa Dilindungi

Polda Sumbar ungkao kasus jual beli satwa. (foto: Irwanda/langgam.id)

Langgam.id - Seorang karyawan BUMD di Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar) diringkus pihak kepolisian lantaran terlibat dalam jual beli satwa dilindungi. Tersangka berinisial ZK (47) ditangkap pada Minggu (24/1/2021).

Penangkapan tersangka dilakukan di kediamannya di Jorong Taratak Galundi, Kenagarian Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. Sejumlah satwa dan organ satwa dilindungi disita petugas.

"Tersangka tertangkap tangan saat melakukan kegiatan menyimpan, memiliki dan menjual satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup dan mati," kata Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto kepada wartawan, Senin (25/1/2021).

Satake Bayu mengatakan adapun barang bukti yang disita di antaranya dua ekor owa ungko dan satu ekor kinoy hingga satu ekor cucak ranting. Selanjutnya terdapat 32 ekor satwa jenis cucak hijau.

Tiga jenis satwa dilindungi ini didapat dari penangkapan tersangka dalam keadaan hidup. Saat ini satwa tersebut telah diserahkan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar.

"Untuk organ satwa yang disita adalah 4,7 kilogram sisik trenggiling. Saat ini masih dalam pengawasan Ditreskrimsus Polda Sumbar," jelasnya.

Dirreskrimsus Polda Sumbar, Kombes Pol Joko Sadono mengungkapkan, untuk barang bukti sisik trenggiling rencananya akan dijual tersangka ke Jakarta. Sedangkan satwa dilindungi yang masih hidup dipelihara dan belum ada pembeli.

Joko mengungkapkan, kasus ini terungkap berawal dari adanya informasi dari asosiasi pecinta satwa langka. Pihaknya dalam kasus ini masih terus dikembangkan.

"Untuk sisik trenggiling ini, kalau satu kilogram sampai di Jakarta mencapai Rp1 juta hingga Rp2 juta. Tapi kalau udah sampai Tiongkok harganya mencapai USD 3.000 atau sekitar Rp42 jutaan," ujarnya.

Joko menyebutkan tersangka merupakan sebagai pengumpul. Sejumlah satwa dan organ satwa diterima dari seseorang yang menjual kepadanya.

"Dia sebagai pengumpul, kami masih periksa yang bersangkutan. Tidak hanya satu orang dia menerima barang ini," ucapnya.

Akibat perbuatannya, tersangka dikenakan pasal 40 ayat (2) juncto pasal 21 ayat (2) huruf a dan b undang-undang nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Tersangka terancam hukuman penjara paling lama lima tahun. (Irwanda/ABW)

Baca Juga

Pengemudi Harap Waspada, Operasi Zebra 2024 Sasar Pelanggaran Lalu Lintas
Pengemudi Harap Waspada, Operasi Zebra 2024 Sasar Pelanggaran Lalu Lintas
Polda Sumbar menggelar Operasi Zebra Singgalang 2024 terhitung mulai 14-27 Oktober 2024. Kegiatan ini digelar guna menciptakan
Dimulai Hari Ini, Operasi Zebra Singgalang 2024 Berlangsung hingga 27 Oktober
Konflik agraria di Nagari Kapa, Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat, kembali memanas pada Jumat (4/10/2024).
Konflik Agraria Berlanjut: 10 Warga Kapa Dibawa ke Polda, Penggusuran Lahan Menuai Kecaman
Bidpropam Polda Sumbar mulai melakukan sidang kode etik terhadap para personel yang diduga tidak profesional saat membubarkan aksi tawuran
Polda Sumbar Mulai Sidang Kode Etik Anggota Tidak Profesional saat Bubarkan Tawuran di Kuranji
Deklarasi Kampanye Damai Pilkada 2024: KPU Tekankan Pentingnya Demokrasi Bermartabat
Deklarasi Kampanye Damai Pilkada 2024: KPU Tekankan Pentingnya Demokrasi Bermartabat
KAI dan Polda Sumbar Gelar Operasi Tilang Humanis di Perlintasan Kereta Api
KAI dan Polda Sumbar Gelar Operasi Tilang Humanis di Perlintasan Kereta Api