PalantaLanggam - Sejalan dengan perkembangan kebutuhan dan pola hidup masyarakat yang semakin menginginkan kenyamanan belanja dan kepastian harga, pasar modern semakin menjadi incaran masyarakat.
Dalam rangka meningkatkan pemasaran produk, maka UMKM Ikan Bilih 7 Muaro harus siap untuk menembus pasar modern, sehingga keberadaan UMKM ini bisa terus berkembang.
Kelompok Ikan Bilih 7 Muaro, berada di Jorong Gando Nagari Paninggahan, Kacamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok. UMKM ini berjarak ± 83 km dari perguruan tinggi Universitas Andalas Kota Padang.
UMKM Ikan Bilih 7 Muaro bergerak dalam bidang pengolahan ikan bilih Danau Singkarak, berdiri sejak tahun 2004.
Kegiatan produksi Kelompok Ikan Bilih 7 Muaro sangat bergantung dengan ketersediaan ikan bilih sebagai bahan baku utamanya. Sebagaimana kita ketahui, ikan bilih merupakan ikan endemik Danau Singkarak, yang mana ketersediaan tergantung pada musim.
Ketersediaan ikan bilih akan banyak pada musim hujan dan semakin berkurang pada musim kemarau.
Pada saat hasil tangkapan nelayan sebagai pemasok bahan baku utama pada Kelompok Ikan Bilih 7 Muaro banyak, biasanya anggota kelompok menyimpan ikan dengan diberi batu es atau dimasukkan ke dalam freezer, namun hal ini tentu saja akan mengurangi kualitas dari ikan itu sendiri dan beresiko kehilangan pelanggan karena turunnya kualitas produk yang dijual.
Namun UMKM Ikan Bilih 7 Muaro berusaha mengatasinya dengan melakukan diversifikasi produk.
Sementara pada saat hasil tangkapan nelayan sedikit, harga ikan bilih sebagai bahan baku utama sangat tinggi, sering sekali tidak tertutupinya biaya produksi dari hasil penjualan produk.
Saat kondisi ini terjadi, maka proses produksi pada Kelompok Ikan Bilih 7 Muaro akan terhenti sampai harga ikan bilih kembali normal atau hanya berproduksi sesuai dengan permintaan konsumen.
Saat ini, pemasaran produk UMKM Ikan Bilih 7 Muaro telah menjangkau daerah pulau Jawa dengan sistem kekeluargaan yaitu komunikasi dengan perantau.
Artinya produk UMKM Ikan Bilih 7 Muaro telah dikenal oleh masyarakat, namun ketersediaan produknya belum dalam kondisi in stok.
Kelompok Ikan Bilih 7 Muaro mempunyai tujuan, yaitu meningkatkan nilai jual ikan bilih serta membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar lokasi pengolahan.
Sebagai UMKM yang melakukan pengolahan dengan berbahan baku khusus ikan bilih Danau Singkarak (ikan endemik), maka keberadaannya perlu mendapatkan perhatian sehingga usaha ini tetap berkelanjutan.
UMKM Ikan Bilih 7 Muaro telah melakukan disversifikasi produk, diantara produk yang dihasilannya: ikan bilih goreng biasa, ikan bilih goreng crispy, ikan bilih balado, ikan bilih wijen, rendang ikan bilih, dan kerupuk ikan bilih.
Disversifikasi produk yang dilakukan UMKM ini merupakan modal awal untuk menembus pasar modern.
Tim Pengabdian LPPM unand yang terdiri dari Dr. Delvi Yanti, S.TP, MP, Deivy Andhika Permata, S.TP, M.Si, dan Dr. Lendrawati, S.Pt, M.Si bersama dengan mitra Kelompok Ikan Bilih 7 Muaro yang diketuai oleh Sri Sriski, SPd, melalui kegiatan PKM membantu usaha berkembang bersama-sama menyusun program agar produk UMKM Ikan Bilih 7 Muaro siap tembus pasar modern.
Kegiatan ini dilakukan pada hari Rabu tanggal 16 Desember 2020 di bangsal pengolahan Kelompok Ikan Bilih 7 Muaro, yang berada di Jorong Gando Nagari Paninggahan.
Pengabdian ini merencanakan kegiatan untuk tiga tahun ke depan (2021-2023) dengan sasaran produk yang dihasilkan oleh UMKM Ikan Bilih 7 Muaro telah dipasarkan pada pasar modern.
Program yang direncanakan dapat menghasilkan produk yang memenuhi standar pasar modern, baik dari sisi kualitas, harga, kemasan, dan keamanan produk.
Kegiatan yang direncanakan yaitu pembaharuan sertifikasi dari badan resmi pemerintahan seperti BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), pembaharuan sertifikasi halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia), surat tanda pendaftaran agen atau distributor barang, dan hak cipta merk pada kemasan.
Di samping melakukan pembaharuan persyaratan untuk dapat menembus pasar modern, tim pengabdian juga akan melakukan pendamping melalui kegiatan pelatihan sehingga dapat meningkatkan soft skill anggota kelompok UMKM Ikan Bilih 7 Muaro, yang mencakup bidang produksi dan pengolahan, bidang pemasaran, bidang sumber daya manusia, dan bidang teknologi.
Harapan dari penyusunan program untuk tiga tahun ke depan adalah UMKM Ikan Bilih 7 Muaro mempunyai kemampuan dalam mengelola usahanya sehingga dapat mengembangkan usahanya menjadi usaha yang tangguh, kritis, dan mampu mengikuti perkembangan pasar. (Osh)
(Tim PKM Unand)