Langgam.id - Nayar mungkin hanya satu dari sekian banyak petani yang merasa was-was setiap kali menggarap lahan untuk menanam padi. Intaian hama dan kenaikan harga pupuk membuat ia cemas usaha pertaniannya akan gagal lagi di tengah jalan.
Saat ditemui tengah menggirik padi hasil panennya di daerah Sawah Kandang, Jorong Koto Kaciak, Kabupaten Solok, Nayar bercerita banyak tentang harapannya, agar pemerintah ke depan lebih cepat hadir memberikan solusi agar was-was tak selalu membayangi usaha pertanian yang ia lakoni.
"Kalau soal hama, tikus masih jadi masalah yang kami hadapi di sini. Tidak itu saja, harga pupuk juga mahal. Dulu sekarung Rp170 ribu, sekarang sudah naik sampai Rp250 ribu," kata Nayar menyampaikan keluhan.
Potensi gagal panen, kata Nayar, selalu ada dan membuat banyak petani di daerah itu was-was. Terlebih, kebijakan pemerintah belum terlihat untuk memberikan solusi, terutama soal harga pupuk yang cukup tinggi.
Nayar bahkan berseloroh, dulu ia memilih Prabowo Subianto saat helat Pilpres. Sayangnya, jagoannya kalah sehingga harapan pada usaha pertanian yang lebih diperhatikan pemerintah pun kembali ia simpan rapat-rapat.
"Sebenarnya untuk mengadukan kesulitan yang dirasakan, saya petani kecil ini juga tidak tahu kemana akan pergi. Kalau bisa, pemimpin ke depan cepat menangkap keluhan saya dan para petani lain, dan cepat pula memberi jalan keluar," katanya lagi.
Siang itu, Nayar dikunjungi oleh Wakil Sekretaris DPD Gerindra Sumbar Adha Putra. Ia pun menitip pesan agar keluhannya disampaikan pada "orang di atas". Terutama pada Nasrul Abit-Indra Catri (NA-IC) yang akan maju sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur di Sumbar.
"Tolong sampaikan pada Pak Nasrul Abit itu, pak. Semoga beliau cepat menangkap kegelisahan petani kecil seperti kami, dan cepat pula memberi solusi agar usaha pertanian ini tidak kesusahan terus. Kami yakin beliau akan mendengarkan. Berharap kami sama beliau," kata Nayar lagi.
Menampung aspirasi dari Nayar dan segenap petani lain yang ikut menggirik padi di sawah tersebut, Adha Putra memberikan penekanan bahwa harapan kaum petani layak disandangkan pada Nasrul Abit dan Indra Catri. Sebab, keduanya punya program jelas dan terukur di sektor pertanian, serta memiliki rekam jejak kepimpinan yang sangat baik sejauh ini.
"Pak Nasrul Abit, sejak 3 periode di Pesisir Selatan dan 1 periode sebagai wakil gubernur, selalu menjadikan sektor pertanian sebagai fokus kerjanya. Termasuk Pak Indra Catri dalam dua periodenya memimpin Kabupaten Agam. Beliau berdua kader Gerindra, kader Pak Prabowo. Tentu saja sektor pertanian masuk dalam fokus utama program keduanya. InsyaAllah," kata Adha meyakinkan.
Adha memastikan, hasil percakapannya dengan para petani dan warga lain pada umumnya, telah diserap dan dicatat dengan baik, untuk kemudian dijadikan bahan evaluasi dan pertimbangan program-program utama Nasrul Abit-Indra Catri jika kelak diberi amanah memimpin Sumbar.
"Keduanya punya misi menjadikan Sumbar yang lebih unggul. Tentu saja doa dan motivasi dari kaum petani akan sangat menguatkan niat keduanya," kata Adha menutup.
Dihubungi terpisah, Calon Gubernur Sumbar Nasrul Abit langsung menyambut aspirasi yang disampaikan petani di Kabupaten Solok tersebut. Terlebih, upaya memajukan perekonomian daerah dengan berbasiskan pada komunitas yang tangguh adalah salah satu program unggulan yang disiapkan.
"Salah satu poinnya dalam program ini adalah meningkatkan kesejahteraan petani, dengan cara memastikan meningkatnya produktivitas petani, dan peningkatan kualitas hasil pertanian, serta mengembangkan produk turunan hasil pertanian itu hingga ke level layak ekspor," kata Nasrul Abit kepada langgam.id.
Terlebih lagi Kabupaten Solok, sambung Nasrul Abit, adalah salah satu daerah penghasil produk beras terbaik bahkan di Indonesia. Oleh karena itu, usaha peningkatan produk dari segi jumlah, tentu menjadi perhatian utamanya jika diamanahi memimpin Sumbar bersama Indra Catri.
"InsyaAllah, baik Buk Nayar mau pun petani lain di Sumbar, tak usah ragu soal komitmen kami. Pertanian adalah jantung ekonomi kita di Sumbar. Sudah barang tentu kita akan berupaya sekuat tenaga mengatasi persoalan seperti pengentasan hama dan penyediaan pupuk yang murah tapi tidak murahan untuk petani kita," katanya mengakhiri. (*)