Minta Ruang Isolasi Diperbanyak, Epidemiologi Unand: Jangan Ibarat Petak Umpet

Perda karantina

Ilustrasi karantina pasien (Pixabay)

Langgam.id – Epidemiolog Universitas Andalas Defriman Djafri menilai peningkatan jumlah kasus covid-19 di Sumatra Barat (Sumbar) sebagai konsekuensi dari testing atau tes swab PCR yang dilaksanakan dalam jumlah besar di Sumbar.

Dia menyampaikan demi mencegah penularan secara massif, aktivitas ini harus diiringi dengan pengontrolan pergerakan orang. Hal itu merupakan konsekuensi melakukan testing secara masif adalah penemuan kasus yang meningkat.

“Salah satu jalur penularan covid-19 adalah dari orang ke orang. Pengendalian penularan seperti ini memang menitikberatkan mobilitas, aktivitas dan perilaku orang yang perlu dikendalikan. Di sini, harusnya dengan masifnya testing dan semakin banyak temuan orang positif, gugus tugas harus berpacu dengan kecepatan penyebaran virus,” kata Defriman, Rabu (30/9/2020).

Defriman juga merasa telah terjadi kekeliruan dalam memahami angka positivy rate dibawah 5 persen. Selama ini kondisi positivy rate di bawah 5 persen diartikan sebagai kondisi aman. Padahal sebenarnya angka positivy rate harus dihitung dengan komprehensif.

“Karena ada individu sampel yang diperiksa berulang. Ini pun juga harus dilakukan dengan komprehensif surveilans dalam pengujian kasus suspek serta dievaluasi selama dua minggu. Bukan tiap hari dilaporkan gugus tugas selama ini. Jika dipastikan kondisi yang baik, angka positive rate yang kurang dari 5 persen juga harus diikuti dengan penurunan kasus rawatan dan ICU secara terus menerus selama 2 minggu,” ucap Defriman.

Angka positivy rate di bawah 5 persen tidak seiring dengan angka peningkatan kasus positif covid-19. Ditambah lagi dengan angka kasus rawatan dan kematian karena covid-19 yang kian meningkat. Beberapa rumah sakit dilaporkan sudah penuh untuk penanganan covid-19 sehingga sudah tidak sanggup lagi menampung pasien.

Menurut dia, harusnya pemerintah menjalankan konsekuensi menyediakan tempat isolasi yang cukup untuk mengisolasi orang-orang yang telah dipastikan positif covid-19. Karena selama ini mayoritas kasus positif covid-19 ditangani dengan isolasi mandiri. Sehingga orang-orang yang sudah dinyatakan positif covid-19 ini masih berpotensi menularkan kepada orang lain.

“Jika tidak, mustahil mata rantai penularan itu terputus. Ibarat main petak-umpet ketika kita berhasil menangkap, yang ditangkap menularkan lagi karena tempat isolasi yang tidak ada dan isolasi yang tidak benar dilakukan. Ini menjadi pekerjaan yang sia-sia pada akhirnya dikarenakan strategi dan pengendalian tidak komprehensif dilakukan,” jelasnya. (Yesi/ABW)

Baca Juga

Warga Apresiasi Layanan SKCK Online Polda Sumbar: Tak Ribet, Bisa Dijemput Siapa Saja
Warga Apresiasi Layanan SKCK Online Polda Sumbar: Tak Ribet, Bisa Dijemput Siapa Saja
Pemain Semen Padang FC saat sesi latihan beberapa waktu lalu.
Manajemen Bantah Ada Tunggakan Gaji Pemain Semen Padang FC
Gun Sugianto Nakhodai Dekopin Sumbar, Tegaskan Koperasi Harus Jadi Gerakan Ekonomi Rakyat
Gun Sugianto Nakhodai Dekopin Sumbar, Tegaskan Koperasi Harus Jadi Gerakan Ekonomi Rakyat
LBH Padang menyatakan Kabupaten Padang Pariaman darurat kekerasan seksual. Foto/Wikipedia
Belasan Anak Kembali Jadi Korban, LBH Sebut Padang Pariaman Darurat Kekerasan Seksual 
Ilustrasi kekerasan seksual
16 Anak Diduga Jadi Korban Kekerasan Seksual Oknum Guru di Padang Pariaman
KAHMI Sumbar Dorong Program Makan Bergizi Gratis Dikelola Koperasi Sekolah dan Desa
KAHMI Sumbar Dorong Program Makan Bergizi Gratis Dikelola Koperasi Sekolah dan Desa