Langgam.id - Berdasarkan data terbaru dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatra Barat, enam petugas KPPS di Sumatra Barat (Sumbar) meninggal dunia, sedangkan 102 orang lainnya jatuh sakit selama proses penyelenggaraan pemilu 2019.
Korban meninggal dan sakit tersebar di sejumlah kabupaten kota. Beberapa gejala yang dialami oleh petugas di antaranya kelelahan, lemas, pusing, dan demam. Selain itu juga masih terdapat korban yang saat ini masih belum pulih dan dirawat.
Komisioner KPU Sumbar, Izwaryani mengatakan di sela rekapitulasi suara di Pangeran Beach Hotel, Padang, Sabtu, (11/5/2019) mengatakan KPU Sumbar akan segera melaporkan kepada KPU RI terkait bertambahnya korban penyelenggara pemilu agar segera diberikan santunan.
"Sesuai keputusan KPU RI untuk korban penyelenggara pemilu ini, akan kita ajukan, mudah-mudahan ini bisa dapat santunan," katanya.
Dari keputusan KPU RI besaran santunan untuk korban meninggal dunia sebesar 36 juta rupiah. Sedangkan untuk korban sakit akan diberikan santunan sesuai dengan kondisi sakit yang dialami.
Enam anggota KPPS yang meninggal dunia di Sumbar, yakni:
1. Irianto (57) dari Padang Pariaman, meninggal di rumah, 1 mei 2019. Penyebab kelelahan.
2. Doni, dari Padang pariaman, meninggal 2 mei 2019 di RSUD Parit Malintang karena kelelahan.
3. Andesal, dari Pasaman, meninggal 26 April 2019 karena kelelahan.
4. Ari Akbar, dari Agam, meninggal 28 april 2019, karena kelahan, sempat deman dan sakit pada bagian dada.
5. Nurhatika (20), dari Pasaman, meninggal 22 April 2019, sebelumnya mengalami sakit pada bagian perut.
6.Yaldianto (43) dari Kabupaten Solok, diduga mengalami gastritis dan hemiparese sinistra.
(Rahmadi/HM)
