Langgam.id - Tiga warga dikabarkan diserang harimau saat berada di kawasan hutan lindung di Nagari Asam Pulau, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman. Beruntung, ketiga warga tersebut berhasil melarikan diri.
Namun, pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat (Sumbar) belum mengetahui detail kejadian tersebut. Hal itu dibenarkan Kepala BKSDA Sumbar Erly Sukrismanto. Pihaknya masih menunggu laporan detail sebelum mengambil tindakan.
''Informasi adanya warga yang diserang harimau sudah kami terima. Tapi bagaimana kejelasannya nanti kami akan cek dulu,'' kata Erly singkat, Senin (6/5/2019).
Sebelumnya, kasus penyerangan harimau terhadap manusia di Kabupaten Padang Pariaman ini ramai diperbincangkan di media sosial (medsos). Tiga warga itu diduga menebang kayu di kawasan cagar alam hutan lindung.
Kapolres Padang Pariaman AKBP Rizki Nugroho mengatakan, peristiwa penyerangan harimau terhadap manusia ini tidak terjadi di perkampungan warga. Namun, di kawasan hutan lindung yang semestinya tidak diperbolehkan menebang kayu. "Yang dikejar harimau itu memang penduduk setempat. Tapi kejadiannya di dalam hutan lindung,'' ujar Rizki melalui keterangan tertulisnya.
Menurut Kapolres,
tiga penebang kayu ini dikejar harimau hingga ke lokasi PLTA Asam Pulau Danau Singkarak. Pengakuannya, warga ini sudah masuk hutan sejak Sabtu (4/5/2019) lalu. Ketiganya tidak sengaja terlalu jauh masuk ke dalam hutan hingga sampai ke kawasan hutan lindung yang memang di dalamnya dihuni harimau.
"Tiga warga ini mendengar auman harimau berlari ke arah mereka. Ketiganya sontak melarikan diri dan alat-alat pekerjaannya tertinggal di lokasi," katanya. (Rahmadi/RC)