Megawati Heran Masyarakat Sumbar Belum Suka PDIP, Dosen Ilmu Politik: Introspeksi Diri

Jokowi Sumbar, pengamat,

Dosen Ilmu Politik Unand, Asrinaldi (Foto: Zulfikar Efendi)

Langgam.id - Dosen ilmu politik Universitas Andalas Asrinaldi menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang mempertanyakan kenapa warga Sumatra Barat (Sumbar) belum menyukai partai berlambang banteng moncong putih itu.

Ia mengatakan harusnya partai penguasa sejak 2014 itu menjadikan fakta perolehan suara yang rendah di Sumbar sebagai bahan introspeksi diri. Suara PDIP sangat kecil di Sumbar pada Pemilu Legislatif 2019 lalu. Mereka tidak mampu meloloskan wakil dari Sumbar ke Senayan. Dan di DPRD Provinsi Sumbar, PDIP hanya meraih 3 kursi.

"PDIP di Sumbar bukan karena persoalan pribadi tidak menyukai partai tersebut. Pengurus PDIP khususnya di Sumbar gagal melakukan rekrutmen sehingga kader-kader PDIP yang maju di Pemilu kalah bersaing dengan kader partai lain," katanya Kamis (3/9/2020).

Baca Juga: Megawati Heran Masyarakat di Sumbar Belum Suka PDIP

Ia mempertanyakan, apakah PDIP sudah melakukan komunikasi politik yang baik kepada warga Sumbar. Kemudian apakah PDIP sudah merekrut orang-orang atau tokoh yang mampu mewakili aspirasi dan kepentingan warga Sumbar. Kalau mau dipilih, PDIP harus hadirkan tokoh yang berintegritas yang menggambarkan Sumbar.

Ia menilai tidak hanya PDIP yang mengalami penurunan perolehan suara di Sumbar. Partai lain seperti Nasdem, Golkar juga tidak meraih suara signifikan ketika Pileg di Sumbar. Masyarakat pemilih di Sumbar adalah pemilih rasional.

Warga Sumbar memilih figur-figur yang dirasa mampu merepresentasikan kepentingan warga pada umumnya.
Meskipun Sumbar mayoritas beragama Islam, tapi secara politik tidak pula menjadi basis suara bagi partai Islam seperti PKS, PKB, PPP.

"Justru PKS yang sekarang jadi kepala daerah di Sumbar, tidak kuat-kuat amat kok. Gerindra, Demokrat, PAN, partai nasionalis yang suaranya bagus di Sumbar," ujarnya.

Dia menyebut tidak tepat tokoh PDIP Puan Maharani menyebut warga Sumbar tidak nasionalis atau pancasilais. Karena partai yang meraih suara terbanyak di Sumbar pada Pileg lalu adalah Gerindra yang juga mengusung ideologi pancasila dan nasionalisme.

Bila PDIP ingin memperbaiki perolehan suara di Sumbar, ia menyarankan partai tersebut mengubah pola rekrutmen kader. PDIP dan harus menghadirkan kader-kader yang melambangkan ciri dan karakter Sumatera Barat.

Sebelumnya, diketahui, Ketua Umum PDIP Megawati mempertanyakan warga Sumbar yang belum pernah percaya kepada PDIP. Megawati menyebutkan hal ini ketika acara deklarasi atau dukungan terhadap calon-calon kepala daerah dari PDIP untuk Pilkada serentak 2020. PDIP sendiri di Pilkada Sumbar memberikan dukungan resmi untuk pasangan calon Mulyadi (Demokrat)- Ali Mukhni (PAN). (Rahmadi/SS)

 

Baca Juga

Eks Kabag Ops Polres Solsel Dadang Iskandar saat sidang vonis di Pengadilan Negeri Padang, Rabu 17 September 2025.
Kasus Polisi Tembak Polisi, Eks Kabag Ops Polres Solsel Ajukan Banding Atas Vonis Seumur HidupĀ 
Menteri Pertanian Amran Sulaiman usai rapat koordinasi terkait pangan di Pemprov Sumatra Barat, Selasa 16 September 2025.
Menteri Pertanian Gusar Lihat Bupati Tak Hadir Rakor di Padang
Para remaja yang diduga hendak tawuran di Kota Padang diamankan polisi beberapa waktu lalu. (Foto: Dok. Polresta Padang)
Cegah Tawuran, Pemko Padang Siapkan Aturan Jam Malam
Satreskrim Polresta Padang menangkap lima orang dalam kasus tawuran yang menyebabkan salah seorang pelajar meninggal dunia
Tawuran Maut di Padang, Polisi Tangkap Lima Orang, Empat di Antaranya Putus Sekolah
Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Tandikek-Singgalang di Nagari Pandai Sikek, Tanah Datar, menuai penolakan
Rencana Pembangunan PLTP di Pandai Sikek Tuai Penolakan
Tangkapan layar Wakil Bupati Padang Pariaman di Nagari Kapalo Hilalang
Warga Usir Wakil Bupati Padang Pariaman di Kapalo Hilalang: Konflik Lahan yang Tak Kunjung Usai