Hutan di Sumbar Punya Satu Pohon Terbesar di Dunia

Pohon 'raksasa' di hutan Kabupaten Agam. (Foto: Dok.BKSDA Agam)

Pohon 'raksasa' di hutan Kabupaten Agam. (Foto: Dok.BKSDA Agam)

Langgam.id – Pohon jenis Medang dengan nama latin Litsea SP diperkirakan masuk jenis pohon berdiameter terbesar di dunia. Pohon ini diketahui tumbuh di kawasan hutan Nagari Malintang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar).

Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Sumbar Resor Agam, Ade Putra mengatakan, pihaknya melakukan survei keanekaragaman hayati ekosistem darat di Nagari Koto Malintang. Hasilnya, keliling pohon tersebut mencapai 14,5 meter dengan diameter sekitar 4,5 meter lebih dan tinggi lebih dari 35 meter.

“Tentu saja ukuran ini menjadikan pohon tersebut termasuk kelompok pohon dengan ukuran diameter terbesar di dunia,” katanya, Senin (17/8/2020).

Baca Juga: Pohon Terbesar di Dunia Ditemukan di Sumbar, Usianya Diperkirakan 500 Tahun Lebih

Menurut data, kata Ade, pohon Sequoua yang diberi nama General Sherman merupakan pohon terbesar di dunia dengan diameter mencapai 11 meter dan tinggi lebih dari 80 meter dengan umur sudah lebih dari 2.000 tahun. Pohon ini terletak di Taman Nasional Sequoia di California dan merupakan yang terbesar dan tertua di dunia.

Ukuran pohon ‘raksasa’ dari Nagari Koto Malintang ini hampir menyerupai pohon terkenal dari jenis Agathis di negara Selandia Baru, yaitu pohon Tane Mahuta yang berada di hutan Waipoua, Selandia Baru dengan diameter 4,4 meter dan tinggi 50 meter. Pohon itu sudah ada sejak 1.250 tahun yang lalu, atau bahkan 2.500 tahun yang lalu.

“Potensi kekayaan keanekaragaman hayati ini tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia. Pohon ini harus mendapatkan perhatian dan perlindungan yang maksimal,” katanya.

Berkat pohon ini di Nagari Koto Malintang ini juga telah mendapatkan penghargaan kategori tertinggi bidang lingkungan yaitu Kalpataru dari Presiden Indonesia pada tahun 2013.

Selain itu, kearifan lokal yang telah berlangsung lama menjadikan pohon ini tetap ada dan terlindungi sampai sekarang. Lokasi pohon ini berada satu kilometer dari pemukiman warga dengan waktu tempuh jalan kaki selama kurang lebih 20 menit.

“Sepanjang perjalanan akan disuguhi dengan pepohonan durian yang selalu menjadi atraksi menarik ketika musim berbuah,” ujarnya. (Rahmadi/ICA)

Baca Juga

Banjir Badang atau Galodo menerjang Malalak, Kabupaten Agam Rabu (26/11/2025).
Update Bencana Kabupaten Agam, 13 Korban Meninggal, 10 Orang Hilang
Banjir Badang atau Galodo menerjang Malalak, Kabupaten Agam Rabu (26/11/2025).
Korban Meninggal Akibat Bencana di Sumbar Capai 21 Orang
Banjir Badang atau Galodo menerjang Malalak, Kabupaten Agam Rabu (26/11/2025).
Update Galodo Malalak, 8 Korban Meninggal, 9 Orang Hilang 
Jembatan Kembar Silaing di Kota Padang Panjang dihantam longsor pada Kamis (27/11/2025) sekitar pukul 11.52 WIB.
BPBD Evakuasi 7 Jenazah Korban Galodo Silaing
Banjir Badang atau Galodo menerjang Malalak, Kabupaten Agam Rabu (26/11/2025).
Rekap Bencana Sumbar: 9 Meninggal, Belasan Orang Hilang
Update Banjir Lubuk Minturun, Korban Meninggal Bertambah Jadi 5 Orang
Update Banjir Lubuk Minturun, Korban Meninggal Bertambah Jadi 5 Orang