Langgam.id-Sebanyak 3 partai politik pemilik kursi di DPRD Sumbar telah mendeklarasikan koalisi poros baru untuk mengusung bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatra Barat (Sumbar) menghadapi Pilkada 2020 di Kopi Batigo, Kota Padang, Senin (3/8/2020).
Partai yang berkoalisi tersebut adalah PKB, Nasdem, dan Golkar. Sebelumnya mereka telah melaksanakan rapat bersama di Hotel Mercure Padang, Sabtu (3/8/2020). Pertemuan itu juga diikuti PDIP, tetapi mereka tidak ikut saat deklarasi.
Baca juga: 3 Parpol Deklarasikan Poros Baru untuk Bertarung di Pilgub Sumbar 2020
Ketua DPD PDIP Sumbar Alex Indra Lukman menjelaskan partainya pernah ikut menggagas koalisi PDI Perjuangan dengan dua partai lainnya yaitu PKB, dan Golkar pada Desember 2019 lalu. Namun koalisi itu tidak jadi terbentuk, sementara Dewan Pimpinan Pusat di Jakarta telah menetapkan jadwal.
"Seiring perjalanan waktu tidak dapat dikerucutkan siapa pasangan calon yang akan diusung, oleh karena itu DPD PDI Perjuangan Sumbar sesuai jadwal yang sudah ditetapkan oleh DPP Partai telah menyerahkan seluruh berkas pencalonan ke DPP Partai untuk diambil keputusan," katanya Selasa (4/8/2020).
Sehingga saat ini, DPD PDIP Sumbar hanya menunggu keputusan DPP Partai. Setelah itu pihaknya akan melaksanakan program pemenangan paslon yang sudah disusun.
Terkait apakah masih ada peluang dari DPP untuk bergabung dengan koalisi poros baru, ia mengatakan masih bisa saja terjadi. Semua dapat berubah sebelum dibukanya pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur oleh KPU.
"Dalam politik semua masih mungkin terjadi selagi belum keluar keputusan, tetapi saya bukan DPP Partai," ujarnya.
Baca juga: Berburu Tiket Pilkada Sumbar di Poros Baru
PDIP Sumbar sendiri telah mengirimkan sejumlah nama bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumbar. Diantara nama yang direkomendasikan adalah Mulyadi, Nasrul Abit, Febby Dt Bangso, dan Gusmal.
Sebelumnya, Ketua DPW PKB Sumbar Febby Dt Bangso mengatakan partainya sepakat membentuk koalisi poros baru bersama Nasdem dan Golkar. Sementara PDIP Sumbar belum memastikan karena sudah ada proses yang berjalan di internal partai tersebut.
"Pada intinya PDIP setuju berkoalisi, karena di internalnya juga belum memutuskan siapa calon, tetapi karena koalisi ini terlambat datang sehingga mereka sudah berkomunikasi dengan sejumlah calon, jadi mereka melaporkan ke DPP nya agar bisa bergabung di poros baru," ujarnya Senin (3/8/2020).
Poros baru akan memberikan kesempatan bagi semua yang mendaftar. Kemudian dinilai baik dari hasil survei independen, pakta integritas, dan kesiapan mereka dalam mencalonkan diri. Semua akan dinilai secara transparans.
"Ada tahapan-tahapan yang dilakukan, semua calon nantinya akan dipanggil kemudian dinilai, semua berhak menjadi kepala daerah," ujarnya.
Total saat ini koalisi poros baru memiliki 14 kursi. Jumlah ini sudah memenuhi syarat minimal 13 kursi untuk mencalonkan bapaslonnya. Jika bertambah dengan PDIP maka akan menjadi 17 kursi. Kalau ada lagi yang bergabung maka akan lebih banyak lagi nantinya. (Rahmadi/ABW)