Langgam.id - Puluhan pengendara yang terjaring razia Operasi Patuh Singgalang 2020 di Jalan M Thamrin, Kota Padang, Sumatera Barat tak langsung ditilang. Namun, mereka diberikan tausiyah yang disampaikan salah seorang ustaz bernama Nurul Yaqin.
Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar, Kombes Pol Yofie Girianto Putro mengatakan, tausiyah tertib berlalu lintas itu dilakukan untuk menyentuh hati nurani pengendara demi keselamatan dalam berkendara.
"Mengajak masyarakat untuk ikut serta menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas. Karena ini menyangkut nyawa dia sendiri dan orang lain," ujar Yofie.
Menurutnya, razia kali ini setidaknya ada 35 pengendara yang melanggar aturan berlalu lintas. Pelanggaran didominasi pengendara sepeda motor, seperti tidak menggunakan helm dan berbonceng tiga.
Baca Juga: Operasi Patuh Singgalang, Polres Padang Pariaman: Tilang Diberikan untuk 6 Pelanggaran
Sementara itu, Ustaz Nurul Yaqin dalam tausiyahnya menyampaikan pentingnya menerapkan aturan yang dibuat pemerintah. Hal itu juga tertulis dalam kitab suci al-Quran. Menurutnya, ada tiga perkara yang perlu dipatuhi.
"Pertama aturan dari Allah SWT. Kedua, dari Rasulullah SAW dan ketiga aturan dari pemerintah," ujarnya kepada puluhan pengendara yang melanggar aturan tersebut.
Baca Juga: 5 Hari Operasi Patuh Singgalang di Padang, Polisi Keluarkan 714 Surat Tilang dan Sita 76 Kendaraan
Dijelaskannya, poin yang dibahas adalah yang ketiga, yaitu mematuhi aturan pemerintah, termasuk aturan dari tata tertib berlalu lintas. Seperti memakai sabuk pengamanan, memakai helm dan kondisi saat ini (Pandemi Corona) memakai masker serta menjaga jarak.
"Di sini, tujuan yang dilakukan pemerintah yaitu untuk kebaikan kita sendiri. Dengan memakai helm, jika kita kecelakaan akan mengurangi cedera di kepala," ujarnya.
Baca Juga: Hari Pertama Operasi Patuh Singgalang, 119 Pengendara Kena Tilang di Padang
Ia berharap dengan tausiyah yang diberikan kepada pelanggar lalu lintas, dapat mengambil kesimpulan dan hikmah agar bisa mengubah sikap dan tidak lagi melanggar aturan, khusus aturan dalam berkendara.
"Karena yang mengubah diri sendiri hanya diri kita sendiri. Dan Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum kaum tersebut mengubah dirinya," jelasnya. (Irwanda/ZE)